Presiden Prabowo Soroti Akar Sejarah Hubungan Erat Indonesia-Tiongkok

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan kuatnya ikatan historis yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok. Penegasan ini disampaikan dalam acara Indonesia-China Business Reception 2025 yang berlangsung di Jakarta.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa hormat dan syukur atas undangan tersebut. Ia menyoroti bahwa kedua negara kini berada pada momen krusial dalam sejarah hubungan bilateral mereka. Menurutnya, relasi antara Indonesia dan Tiongkok bukan sekadar hubungan diplomatik modern, melainkan sebuah jalinan persahabatan yang telah berlangsung selama berabad-abad.

"Kita menyaksikan momentum penting dalam sejarah hubungan Indonesia dan Tiongkok. Dua bangsa besar ini telah bersahabat dan berdagang selama ratusan tahun," ujar Presiden Prabowo.

Kepala Negara juga menyinggung bukti-bukti sejarah yang menguatkan hubungan panjang kedua negara, termasuk artefak-artefak sejarah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Ia secara khusus menyebutkan pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Nusantara sebagai tonggak penting yang terus dikenang hingga kini, dengan berbagai monumen yang menjadi saksi bisu kunjungan tersebut. Hal ini menunjukan betapa eratnya interaksi dan pertukaran budaya yang telah terjadi.

"Bukti hubungan kita ada pada prasasti-prasasti di seluruh bangsa dan negara. Pelayaran Laksamana Ceng Ho ke Nusantara sampai sekarang dikenang dan terdapat banyak monumen-monumen terhadap kunjungan tersebut," imbuhnya.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyoroti kedekatan hubungan antar masyarakat Indonesia dan Tiongkok, bahkan menyebutkan adanya pertalian biologis yang turut memperkaya keragaman masyarakat Indonesia. Pernyataan ini disambut dengan antusias oleh para hadirin.

Acara Indonesia-China Business Reception 2025 sendiri merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperdalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara Indonesia dan Tiongkok. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk pelaku bisnis, pejabat pemerintah, dan perwakilan diplomatik dari kedua negara.

Bukti sejarah hubungan Indonesia-Tiongkok :

  • Prasasti-prasasti
  • Monumen Laksamana Cheng Ho