Musim Haji Dongkrak Ekonomi Lokal: Pedagang Gorengan di Aceh Banjir Rezeki
Musim haji tahun ini membawa berkah tersendiri bagi para pelaku usaha kecil di Aceh, khususnya para pedagang gorengan di Desa Cot Beut, Kecamatan Kuta Baroe, Aceh Besar. Salah seorang pedagang, Muhammad Sidiq, merasakan dampak positif yang signifikan terhadap omzet penjualan gorengannya.
Sidiq, yang baru tiga hari membuka usahanya, tidak menyangka bahwa lapaknya akan diserbu pembeli, terutama keluarga jemaah haji yang hendak berangkat maupun baru tiba dari tanah suci. Awalnya, ia berencana untuk mengembangkan kebun alpukat, namun melihat potensi pasar yang besar di sekitar Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, terutama saat musim haji, ia memutuskan untuk membuka lapak gorengan. Keputusan ini ternyata sangat tepat, terbukti dengan ramainya pengunjung yang memadati lapaknya setiap sore.
"Alhamdulillah, musim haji membawa berkah bagi kami semua," ujar Sidiq dengan rasa syukur. Lokasi Desa Cot Beut yang strategis, dekat dengan bandara, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin melihat pesawat terbang dari dekat. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan kunjungan ke lapak-lapak pedagang gorengan di sekitarnya.
Lapak gorengan di wilayah ini bervariasi, mulai dari skala kecil dengan omzet sekitar Rp 2 juta hingga lapak yang lebih besar dengan omzet mencapai Rp 5 juta per hari. Selain gorengan sebagai menu utama, Sidiq juga menawarkan mi instan dan berbagai pilihan minuman untuk menarik pelanggan. Ia memperkirakan bahwa jumlah pengunjung di lapaknya mencapai sekitar 200 orang setiap harinya selama musim haji.
Salah seorang pengunjung, Nurul, warga Keutupang, Banda Aceh, mengaku sengaja datang ke Desa Cot Beut untuk melihat pesawat yang membawa jemaah haji Aceh. Ia menyebut kawasan lapak gorengan ini sebagai destinasi wisata haji dadakan, di mana banyak warga yang datang untuk mengantar keluarga mereka yang berangkat haji. Meskipun demikian, ia menyayangkan kondisi sawah yang sedang dibajak, karena menurutnya pemandangan akan lebih indah jika padi sudah menghijau.
Pengunjung lain, Nisa, warga Garot, Kabupaten Aceh, juga mengungkapkan kekagumannya terhadap suasana di Desa Cot Beut, terutama saat senja. Ini adalah kunjungan pertamanya ke desa tersebut. Ia mengaku terpesona dengan pemandangan pesawat haji yang terlihat sangat indah. Antusiasme masyarakat yang tinggi ini menjadi motivasi bagi Sidiq dan para pedagang lainnya di Desa Cot Beut untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan berharap agar berkah musim haji ini dapat terus berlanjut.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana momentum keagamaan seperti musim haji dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal. Dengan memanfaatkan peluang yang ada, para pelaku usaha kecil dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Menu yang ditawarkan:
- Gorengan
- Mie seduh kuah soto
- Beragam minuman
Fasilitas yang tersedia:
- Lahan parkir
- Tempat makan
- Pemandangan pesawat