Upaya Mitigasi Bencana Longsor di TPA Sarimukti: Langkah Darurat dan Jangka Panjang
Upaya Mitigasi Bencana Longsor di TPA Sarimukti: Langkah Darurat dan Jangka Panjang
Bencana longsor yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Sabtu, 9 Maret 2025, telah mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk mengambil langkah cepat dan terukur dalam upaya mitigasi bencana serupa di masa mendatang. Longsor yang dipicu oleh curah hujan ekstrem tersebut telah memaksa Pemprov Jabar untuk menerapkan strategi dua tahap; penanganan darurat jangka pendek dan solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan.
Sebagai respons langsung terhadap bencana tersebut, Pemprov Jabar telah mengalokasikan dana sebesar Rp 200 juta untuk pemasangan kawat bronjong di area TPA Sarimukti. Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menjelaskan bahwa pemasangan kawat bronjong ini merupakan langkah mitigasi jangka pendek untuk mencegah terjadinya longsor susulan dan menahan laju material sampah yang ada. Pemasangan ini diprioritaskan mengingat prediksi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengindikasikan potensi hujan lebat di wilayah Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko longsor hingga upaya jangka panjang dapat diimplementasikan secara efektif.
Langkah jangka panjang yang diprioritaskan adalah program penghijauan di area TPA Sarimukti. Pemprov Jabar telah memulai tahap awal penanaman 2.000 pohon di lereng-lereng sebagai upaya penyerapan air dan stabilisasi tanah. Penanaman pohon secara simbolis telah dilakukan, dan ditargetkan seluruh penanaman akan rampung dalam minggu ini. Upaya penghijauan ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan mengurangi kerentanan terhadap longsor di masa mendatang. Lebih lanjut, Sekda Herman Suryatman menyampaikan visi jangka panjang untuk mengubah citra TPA Sarimukti, meskipun merupakan tempat pembuangan regional, menjadi area yang lebih hijau dan lestari.
Selain upaya mitigasi, Pemprov Jabar juga tengah berupaya mengatasi masalah kapasitas TPA Sarimukti. Saat ini, TPA Sarimukti terbagi menjadi empat zona, dengan zona 1 dan 4 telah penuh, zona 2 terisi 90 persen, dan zona 3 terisi 80 persen. Untuk mengatasi hal ini, Pemprov Jabar sedang menyelesaikan pembangunan zona 5 seluas 6,3 hektar yang ditargetkan selesai pada Mei 2025. Selesainya pembangunan zona 5, dikombinasikan dengan sisa kapasitas di zona 2 dan 3, diproyeksikan dapat memperpanjang masa pakai TPA Sarimukti hingga Juni 2028. Pemerintah juga berharap Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPPAS) Legoknangka dapat beroperasi pada awal tahun 2028 sebagai solusi jangka panjang untuk pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Langkah-langkah komprehensif ini, yang mencakup tindakan darurat dan strategi jangka panjang, menunjukan komitmen Pemprov Jabar untuk mengatasi permasalahan TPA Sarimukti dan mencegah terjadinya bencana longsor di masa depan. Keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada kolaborasi berbagai pihak dan implementasi yang efektif dari rencana yang telah ditetapkan.