IKM Gelar Munas Perdana, Andre Rosiade Diprediksi Nakhoda Baru Organisasi

Ikatan Keluarga Minang (IKM) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-1 di Jakarta, menandai babak baru bagi organisasi perantau Minang ini. Acara yang berlangsung di Hotel Santika Premiere ini dibuka oleh Ketua Umum DPP IKM, Fadli Zon. Dalam sambutannya, Fadli Zon menyampaikan harapan besar agar Andre Rosiade, satu-satunya kandidat yang maju dalam pemilihan Ketua Umum, dapat membawa IKM menuju kemajuan yang lebih signifikan.

"Saya mengucapkan selamat atas terselenggaranya Munas ke-1 IKM ini. Semoga setelah Salat Jumat nanti, kita dapat melanjutkan sidang untuk menetapkan AD/ART, ketua formatur, ketua umum yang baru, serta program-program yang akan dijalankan ke depannya. Kita semua berharap organisasi IKM di bawah kepemimpinan Bapak Andre Rosiade akan semakin maju," ujar Fadli Zon dengan penuh optimisme pada Jumat (23/5/2025).

Acara pembukaan Munas ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik; Diah Puspita, istri Wali Kota Palu; Firdaus HB, pengurus DPP IKM; Nefri Hendri, Sekretaris Jenderal DPP IKM; Fahira Idris dan Elsa Sarif, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum IKM; serta para ketua DPW dan DPD IKM dari seluruh penjuru Indonesia. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dan antusiasme yang tinggi terhadap perkembangan IKM.

Fadli Zon dalam kesempatan tersebut menyinggung tantangan yang dihadapi selama memimpin IKM, terutama pada masa pandemi COVID-19. Pandemi yang melanda dunia selama lebih dari dua tahun tersebut memaksa kepengurusan IKM untuk memperpanjang masa baktinya agar organisasi tetap dapat menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

"Di masa-masa awal pembentukan, kita menghadapi berbagai macam masalah. Apalagi di tengah-tengah itu, ada musibah besar COVID selama dua tahun lebih. Akhirnya, kepengurusan harus diperpanjang sehingga bisa melakukan kegiatan, dan akhirnya kita bisa sampai di sini. Mudah-mudahan ke depan organisasi kita bisa berjalan dengan normal sesuai dengan AD/ART," kata Fadli Zon.

Fadli Zon menekankan bahwa IKM adalah wadah pemersatu bagi para perantau Minang. Ia menjelaskan bahwa orang Minang di manapun berada selalu menjalin silaturahmi, berorganisasi, saling mendukung, saling membantu, dan bekerja sama untuk meraih kemajuan. Nilai-nilai ini merupakan tradisi yang telah mengakar kuat dalam budaya Minangkabau.

"Ini adalah hal-hal yang merupakan nilai-nilai tradisi bahwa merantau itu bukan sekadar untuk motif ekonomi, tapi menjadi suatu tradisi untuk berkembang, ibarat pepatah alam takambang jadi guru. Kemudian juga memperluas pengetahuan, memperluas silaturahmi. Di mana pun berada selalu menjunjung tinggi etika adat yang ada sesuai pepatah dimana bumi dipijak disitu langik dijunjuang," terang Fadli Zon.

Fadli Zon juga menyoroti kontribusi besar orang Minang terhadap Indonesia. Ia menyebutkan bahwa banyak tokoh penting dalam sejarah bangsa ini berasal dari Minangkabau. Ia juga menyambut baik ide untuk memperluas peran IKM dengan membentuk sayap-sayap organisasi yang dapat mengakomodasi berbagai potensi dan minat anggota.

"Ada peran di eksekutif, parlemen, bundo kanduang, UMKM, ninik mamak, cadiak pandai. Memang IKM punya graseroot (akar rumput) yang kuat, tapi kita juga harus mampu memanfaatkan potensi itu untuk kebaikan bersama, baik bagi perantau maupun masyarakat di sekitarnya. Dan IKM ini juga harus bermanfaat bagi masyarakat di Ranah Minang," tutur Fadli Zon.

Andre Rosiade, Ketua Harian DPP IKM sekaligus calon tunggal Ketua Umum DPP IKM, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran seluruh pengurus IKM se-Indonesia dalam Munas ke-1 ini. Ia выразил dukungan agar IKM dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

"Terima kasih atas kehadiran semua pengurus IKM seluruh Indonesia. Terima kasih juga kepada panitia acara Munas. Semoga kita bisa terus mengembangkan IKM yang telah dirintis dan dibesarkan oleh Pak Fadli Zon," ujar Andre Rosiade.