Aksi Kekerasan Pelajar di Aceh Timur Terekam Kamera, Polisi Lakukan Investigasi
Aksi perkelahian yang melibatkan sejumlah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, telah memicu perhatian luas setelah video amatir berdurasi 40 detik yang merekam kejadian tersebut viral di berbagai platform media sosial.
Rekaman video tersebut memperlihatkan sekelompok pelajar yang mendatangi kediaman seorang siswa yang menjadi korban. Insiden ini tidak hanya melibatkan kekerasan fisik, tetapi juga penggunaan senjata tajam. Dalam video tersebut, terlihat seorang pelajar membawa sebilah pisau, menambah tingkat keprihatinan atas insiden ini. Korban, yang diidentifikasi dengan inisial RN, menjadi sasaran pemukulan oleh seorang pelajar lain bernama FR, yang diketahui sebagai warga Desa Seneubok Bayu, Kabupaten Aceh Timur.
Kepolisian Resor (Polres) Aceh Timur telah merespons kejadian ini dengan serius. Kasat Reskrim Iptu Adi Wahyu Nurhidayat menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui peredaran video tersebut dan sedang melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap motif dan penyebab perkelahian ini. Menurut keterangan yang diperoleh dari masyarakat, pelaku dan korban sebenarnya saling mengenal sebagai teman. Polisi tengah menggali informasi lebih lanjut untuk memahami dinamika hubungan antara pelaku dan korban, serta faktor-faktor lain yang mungkin memicu terjadinya insiden tersebut.
"Kami akan mendalami informasi yang ada dan segera melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat," ujar Iptu Adi Wahyu Nurhidayat.
Selain melakukan penyelidikan terhadap para pelajar yang terlibat, pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh elemen pendidikan, termasuk guru dan kepala sekolah, untuk meningkatkan pengawasan terhadap perilaku siswa. Meskipun insiden ini terjadi di luar lingkungan sekolah, kontrol terhadap anak didik tetap menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan di kalangan pelajar.
"Aksi kekerasan seperti ini tidak dapat ditoleransi. Kami akan menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku," tegas Iptu Adi.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Aceh Timur dan menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pembinaan karakter dan pencegahan tindak kekerasan di kalangan remaja. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dan memberikan efek jera bagi para pelaku, serta mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.