Pemerintah Tawarkan Tiga Blok Migas Potensial dalam Lelang Terbuka IPA Convex 2025

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), secara resmi membuka lelang untuk tiga Wilayah Kerja (WK) migas yang menjanjikan. Penawaran ini dilakukan dalam perhelatan Indonesia Petroleum Association Convex (IPA Convex) 2025 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang.

Ketiga WK yang ditawarkan kepada investor adalah WK Gagah di Sumatera Selatan, WK Perkasa yang meliputi wilayah Jawa Timur, dan WK Lavender yang mencakup Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Masing-masing wilayah kerja ini memiliki potensi sumber daya yang signifikan dan diharapkan dapat menarik minat investor dari dalam dan luar negeri.

  • WK Gagah (Sumatera Selatan): Wilayah ini diperkirakan menyimpan sumber daya migas sebesar 173 juta million barrels of oil (MMBO) atau setara dengan 1,1 triliun kaki kubik gas (TCF).
  • WK Perkasa (Jawa Timur): Terletak di wilayah onshore dan offshore Jawa Timur, WK Perkasa diestimasi memiliki potensi sumber daya migas sekitar 228 juta barel minyak atau 1,3 TCF gas.
  • WK Lavender (Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara): WK ini memiliki potensi sumber daya gas yang sangat besar, diperkirakan mencapai 10 TCF.

Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyampaikan bahwa total potensi dari ketiga WK ini mencapai sekitar 2,2 miliar barel minyak dan gas. Tri Winarno juga menambahkan, pemerintah menawarkan harga lelang yang kompetitif untuk ketiga WK ini, berkisar antara US$ 200.000 hingga US$ 300.000. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan lelang WK sebelumnya yang mencapai US$ 1 juta hingga US$ 2 juta.

Penawaran langsung putaran pertama IPA 2025 memberikan batas akhir penyerahan dokumen hingga 4 Juli 2025. Informasi lebih lanjut mengenai jadwal teknis dan mekanisme lelang dapat diakses melalui situs resmi Kementerian ESDM. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi di sektor migas dan mendorong eksplorasi serta produksi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.