Dilema Tiongkok: Harapan Hidup Meningkat, Namun Populasi Menurun dan Tantangan Kesehatan Memuncak
Dilema Tiongkok: Harapan Hidup Meningkat, Namun Populasi Menurun dan Tantangan Kesehatan Memuncak
Data terbaru dari Biro Statistik Nasional Tiongkok menunjukkan peningkatan angka harapan hidup penduduknya menjadi 79 tahun pada tahun 2024. Meskipun ini merupakan kabar baik yang mencerminkan kemajuan dalam sektor kesehatan, namun data tersebut sekaligus mengungkap tantangan demografis yang signifikan: penurunan jumlah penduduk dan peningkatan beban kesehatan masyarakat. Populasi Tiongkok menyusut sebesar 1,39 juta jiwa pada tahun 2024, menjadi 1,4083 miliar, menandai penurunan dari 1,4097 miliar jiwa pada tahun 2023. Penurunan ini menempatkan Tiongkok bukan lagi sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia dan berpotensi menimbulkan dampak serius pada perekonomian dan sistem jaminan sosial negara tersebut.
Penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua menimbulkan beban berat bagi generasi muda yang semakin sedikit jumlahnya. Mereka akan menanggung beban untuk mendukung populasi lansia yang terus bertambah. Situasi ini diperparah oleh tren peningkatan masalah kesehatan masyarakat, seperti yang diungkapkan oleh Menteri Komisi Kesehatan Nasional, Lei Haichao. Beliau menyoroti meningkatnya kasus obesitas dan kurangnya aktivitas fisik di kalangan masyarakat Tiongkok, yang berujung pada peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Proyeksi Komisi Kesehatan Nasional bahkan memperkirakan bahwa pada tahun 2030, 65,3 persen penduduk Tiongkok akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Menanggapi tantangan ini, pemerintah Tiongkok telah mengambil beberapa langkah. Pemerintah daerah telah meningkatkan akses layanan kesehatan dengan memperluas cakupan asuransi medis ke lebih dari 90 persen klinik desa. Selain itu, Kementerian Keuangan telah menggelontorkan hampir 900 juta yuan untuk meningkatkan peralatan medis di rumah sakit-rumah sakit di wilayah tengah dan barat Tiongkok. Namun, Menteri Lei menekankan pentingnya tanggung jawab individu dalam menjaga kesehatan mereka sendiri. Beliau juga menyoroti perlunya penguatan layanan kesehatan primer sebagai landasan strategi layanan kesehatan era baru Tiongkok, mengingat luasnya sistem layanan kesehatan Tiongkok dengan lebih dari 600.000 lembaga layanan kesehatan primer dan lebih dari 5 juta pekerja garis depan.
Ke depan, prioritas pemerintah Tiongkok meliputi penguatan layanan kesehatan primer, peningkatan infrastruktur dan kapasitas layanan kesehatan, serta memastikan akses perawatan kesehatan dasar bagi seluruh warganya. Tantangan ini membutuhkan strategi komprehensif yang melibatkan intervensi pemerintah, edukasi masyarakat, dan perubahan gaya hidup untuk mengatasi penurunan populasi dan masalah kesehatan yang sedang meningkat, guna menjamin keberlanjutan ekonomi dan kesejahteraan sosial Tiongkok di masa depan. Perlu adanya upaya sinergis antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan solusi jangka panjang yang efektif dalam menghadapi dilema demografis dan kesehatan ini.
-Meningkatnya angka harapan hidup -Menurunnya angka kelahiran -Penurunan jumlah penduduk -Peningkatan kasus obesitas dan penyakit kronis -Penguatan layanan kesehatan primer -Investasi infrastruktur kesehatan -Pentingnya tanggung jawab individu dalam kesehatan