Eks Kapten AC Milan, Davide Calabria, Raih Gelar Coppa Italia Bersama Bologna Usai Kalahkan Mantan Klub

Davide Calabria merasakan kebahagiaan ganda usai mengantarkan Bologna meraih trofi Coppa Italia. Kemenangan 1-0 atas AC Milan, mantan klub yang pernah ia kapteni, pada laga final yang digelar Kamis (15/5/2025) dini hari WIB, menjadi bukti ketangguhan Bologna dan pembuktian diri bagi Calabria.

Gol tunggal Dan Ndoye pada menit ke-53 memastikan Bologna meraih gelar Coppa Italia ketiga mereka, sekaligus mengakhiri penantian panjang selama 15 tahun sejak terakhir kali mengangkat trofi yang sama pada tahun 1974. Keberhasilan ini juga menjadi jawaban atas keraguan banyak pihak, setelah Bologna ditinggal pelatih Thiago Motta dan dua pemain bintangnya di bursa transfer musim panas lalu. Mereka membuktikan mampu menjaga performa dan mental juara.

Bagi Davide Calabria, kemenangan ini memiliki makna personal yang mendalam. Menghadapi mantan tim yang pernah ia bela dan kapteni, Calabria turut andil dalam mengamankan kemenangan. Meski tidak tampil sebagai starter dan baru masuk pada menit ke-76 menggantikan Emil Holm, kehadirannya memberikan stabilitas di lini belakang Bologna.

Keputusan AC Milan untuk melepas Calabria pada bursa transfer Januari lalu kini dipertanyakan. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, Calabria memimpin Milan meraih gelar Piala Super Italia, trofi pertama di era kepelatihan Sergio Conceicao. Namun, perselisihan antara Calabria dan Conceicao dikabarkan menjadi penyebab utama kepergiannya dari San Siro. Bologna kemudian datang memberikan kesempatan, meminjamnya hingga akhir musim.

Momen canggung terjadi saat prosesi pengalungan medali. Terlihat Conceicao menghindari kontak mata dengan Calabria. Calabria hanya sempat menepuk punggung mantan pelatihnya itu sebelum berlalu.

Dengan raihan trofi Coppa Italia, Calabria kini telah mengoleksi dua gelar musim ini, unggul satu gelar dibandingkan AC Milan. Sejak dipinjamkan ke Bologna, Calabria telah tampil sebanyak 11 kali dan mencatatkan satu assist. Performa apiknya bersama Bologna seolah menjadi jawaban atas keraguan yang sempat menghampirinya, serta membuktikan bahwa ia masih memiliki kemampuan untuk bersaing di level tertinggi.