Wagub Banten Geram: Oknum Pengusaha Diduga Palak Proyek, Tindakan Tegas Akan Diberlakukan!

Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, menunjukkan ketegasan sikapnya terhadap praktik pemalakan proyek pembangunan yang diduga dilakukan oleh oknum pengusaha di wilayahnya. Dengan nada berapi-api, Dimyati menyatakan bahwa dirinya telah mengidentifikasi para pelaku yang mencoba menghalangi investasi dan bertindak layaknya preman.

"Saya tahu betul siapa saja yang mencoba bermain-main di Banten ini. Jangan coba-coba melakukan tindakan tersebut. Saya tegaskan, mereka akan berhadapan langsung dengan saya," ujar Dimyati dengan tegas di Pendopo Gubernur Banten, Rabu (14/5/2025).

Kemarahan Dimyati dipicu oleh video viral yang memperlihatkan perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon yang meminta proyek senilai fantastis, mencapai Rp 5 triliun, kepada PT Chandra Asri Alkali (CAA) tanpa melalui proses tender yang seharusnya. Permintaan tersebut disampaikan saat audiensi dengan kontraktor CCE pada Jumat (9/5/2025).

"Tindakan seperti itu adalah tindakan premanisme, dan tidak dapat ditoleransi. Saya ingatkan kepada seluruh organisasi profesi dan organisasi masyarakat, jangan sekali-kali mencoba mengganggu investasi. Jika ada yang berani melakukannya, mereka akan berhadapan langsung dengan Dimyati," tegasnya.

Lebih lanjut, Dimyati meminta aparat penegak hukum untuk segera bertindak tegas terhadap oknum pengusaha yang melakukan intimidasi terhadap para investor. Ia menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan tindakan kriminal yang harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Pemerintah Provinsi Banten saat ini tengah berupaya keras untuk menarik investasi dari berbagai negara dengan menawarkan berbagai kemudahan dan transparansi. Dimyati mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan oknum pengusaha yang dapat merusak citra Banten di mata investor.

"Saya sangat geram dengan situasi ini. Kami sedang berupaya keras untuk merangkul investor dari berbagai negara, seperti Korea, Jepang, Amerika, Eropa, dan Australia, untuk berinvestasi di Banten. Kami menawarkan kemudahan, tanpa pungutan liar, tanpa dipersulit, dan tanpa biaya tinggi. Jangan sampai ada pihak yang menghambat proses pembangunan dan merusak kepercayaan investor terhadap Banten," pungkasnya.