Pemkot Depok Gandeng TNI Bina Siswa Bermasalah di Barak Militer Jatijajar
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengambil langkah tegas dalam menangani kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan. Wali Kota Depok, Supian Suri, mengumumkan rencana untuk mengirim siswa-siswa yang bermasalah ke barak militer Batalyon Perhubungan (Yonhub) TNI AD di Jatijajar. Langkah ini diambil sebagai upaya pembinaan intensif dan diharapkan dapat memberikan efek jera serta mengubah perilaku negatif para siswa.
"Ya tadi kita sudah diskusi untuk anak-anak dalam tanda kutip nakal, itu kita akan tempatkan di Yonhub Jatijajar," ujar Supian kepada wartawan di Alun-alun Grand Depok City (GDC), Rabu (14/5/2025). Ia menambahkan bahwa kapasitas barak militer saat ini terbatas, sehingga jumlah siswa yang akan dikirim akan disesuaikan. "Kemarin kurang lebih ada kapasitas 60 orang, mungkin kita akan membatasi jumlahnya," ungkapnya.
Program pembinaan ini tidak hanya menyasar siswa yang terlibat dalam tawuran, seperti kasus yang melibatkan murid SD di Cilangkap, Depok, pada Sabtu (10/5/2025). Supian menegaskan bahwa siswa yang melakukan berbagai bentuk kenakalan lainnya juga akan menjadi target program ini. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemkot Depok dalam menindak kenakalan remaja yang semakin meresahkan.
"Mengingatkan mereka bahwa kita akan menangani secara serius terhadap anak-anak nakal. Termasuk hari ini sudah menjalar ke anak-anak SD, ini yang kita khawatirkan," kata Supian.
Inisiatif ini sebenarnya bukan hal baru. Gubernur Jawa Barat saat itu, Dedi Mulyadi, telah memulai program serupa dengan mengirimkan ratusan anak nakal ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha Batalyon Artileri Medan 9, Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Program ini bertujuan untuk membina siswa yang terindikasi nakal agar terhindar dari perilaku negatif.
"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," kata Dedi dalam keterangan resmi pada 26 April 2025.
Program yang berlangsung selama enam bulan ini melibatkan TNI dalam menyiapkan 30 hingga 40 barak untuk mendukung pelaksanaannya. Prioritas utama diberikan kepada siswa yang sulit dibina dan terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal. Pemilihan peserta program dilakukan berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua.
Melalui pendidikan berkarakter ini, diharapkan siswa dapat mengalami perubahan perilaku menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. Program ini diharapkan menjadi solusi efektif dalam menekan angka kenakalan remaja di Depok dan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih kondusif.
Poin-Poin Utama Program:
- Target: Siswa yang melakukan kenakalan, termasuk tawuran dan pergaulan bebas.
- Lokasi: Barak militer Yonhub Jatijajar, Depok.
- Kapasitas: Terbatas, sekitar 60 orang.
- Durasi: Belum ditentukan, mengacu pada program serupa selama enam bulan.
- Metode: Pembinaan karakter oleh TNI.
- Tujuan: Mengubah perilaku siswa menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab.