PPP DKI Jakarta Tepis Isu Perpecahan Internal dan Penolakan Kepemimpinan Mardiono

Polemik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali mencuat ke permukaan. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta, Saiful Rahmat Dasuki, dengan tegas membantah isu yang beredar mengenai adanya 20 DPW yang menginginkan pergantian ketua umum dari luar partai. Bantahan ini muncul sebagai respons terhadap pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PPP, Arwani Thomafi, yang sebelumnya menyinggung perihal potensi perpecahan di internal partai.

Saiful Rahmat Dasuki menegaskan bahwa PPP tetap solid dan berpegang pada hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang diselenggarakan pada Desember 2024 lalu. Mukernas tersebut secara aklamasi menyetujui Muhammad Mardiono untuk kembali memimpin partai berlambang Ka'bah tersebut. Saiful Rahmat Dasuki menuding bahwa informasi mengenai adanya perpecahan suara di tingkat DPW merupakan disinformasi yang sengaja disebarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Ia menduga, oknum-oknum tersebut sengaja menciptakan kegaduhan dengan mengatasnamakan pengurus PPP di daerah demi kepentingan pribadi.

"Informasi tentang adanya 20 DPW yang telah mendukung calon Ketua Umum PPP dari luar partai adalah tidak benar," tegas Saiful Rahmat Dasuki dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025). Ia menambahkan bahwa persyaratan untuk menjadi calon Ketua Umum PPP tidak mengalami perubahan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Pihaknya pun menyatakan dukungan penuh terhadap hasil Mukernas PPP yang telah menetapkan Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum.

Saiful Rahmat Dasuki juga menolak upaya segelintir orang yang disebutnya dimotori oleh Arwani Thomafi. Ia menuding Arwani Thomafi berupaya memprovokasi dan mengadu domba antara pengurus PPP di daerah dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dengan tujuan untuk mengambil alih kepemimpinan partai secara inkonstitusional dan tidak bermartabat. Meskipun demikian, Saiful Rahmat Dasuki mengakui bahwa PPP terbuka terhadap aspirasi dan keinginan dari berbagai elemen yang menginginkan adanya energi baru bagi kebangkitan partai. Namun, ia menekankan bahwa proses tersebut harus tetap mengacu pada mekanisme dan konstitusi partai yang berlaku.

"Jangan sampai masuknya mereka ini menabrak aturan-aturan yang lain. Inilah yang kami anggap sebagai pemicu daripada kesejukan konsolidasi yang sudah baik menjadi lebih buruk lagi. Ikutilah mekanisme-mekanisme yang ada, jauhkanlah memecah belah potensi-potensi konflik," bebernya.

Lebih lanjut, Saiful Rahmat Dasuki meminta agar oknum-oknum yang terlibat dalam penyebaran disinformasi tersebut segera menghentikan aksinya. Ia mengingatkan bahwa PPP saat ini membutuhkan kerja keras dan soliditas untuk mengembalikan kejayaannya di Pemilu 2029 mendatang. Ia juga berpesan kepada para elite partai untuk tidak memperdagangkan atau menggadaikan PPP kepada pihak-pihak tertentu. "Kami tidak menolak, kami tidak menolak terus terang. Tapi ikutilah pola aturan yang ada di partai ini," tandasnya.

Sebelumnya, isu perebutan kursi ketua umum PPP memang mencuat menjelang Muktamar yang rencananya akan diselenggarakan pada Agustus 2025. Sebagian pihak menilai bahwa Plt Ketua Umum PPP Mardiono gagal memimpin partai dan tidak layak untuk maju sebagai calon ketua umum pada muktamar mendatang. Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy, bahkan menyebutkan bahwa hampir seluruh pengurus PPP di daerah menilai Mardiono harus diganti karena kepemimpinannya dinilai gagal membawa PPP lolos ke DPR untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Rommy mengungkapkan bahwa saat ini terdapat delapan tokoh yang masuk dalam bursa calon ketua umum PPP, baik dari internal maupun eksternal partai. Nama-nama tersebut antara lain Sandiaga Uno, Arwani Thomafi, Taj Yasin, Saifullah Yusuf, Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto. Namun, Rommy mengakui bahwa tingkat agresivitas masing-masing nama dalam bursa calon ketua umum tersebut berbeda-beda. Beberapa di antaranya telah melakukan sosialisasi dengan DPW atau DPC, sementara yang lain baru melakukan pendekatan kepada para sesepuh ulama.

Berikut daftar nama-nama yang masuk dalam bursa calon ketua umum PPP:

  • Sandiaga Uno
  • Arwani Thomafi
  • Taj Yasin
  • Saifullah Yusuf
  • Dudung Abdurachman
  • Amran Sulaiman
  • Marzuki Alie
  • Agus Suparmanto