Jembatan Bambu Kilat: Warga Pasuruan Gotong Royong Atasi Dampak Jembatan Ambles

PASURUAN - Warga Desa Karangjati Anyar, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa dengan membangun jembatan darurat dari bambu dalam waktu semalam. Inisiatif ini diambil sebagai respons cepat terhadap amblesnya jembatan utama yang mengakibatkan terputusnya akses penting bagi aktivitas sehari-hari warga.

Akibat amblesnya jembatan, warga harus memutar sejauh 2 kilometer untuk melakukan aktivitas harian, termasuk pergi ke sekolah atau menjalankan kegiatan sosial lainnya. Jembatan bambu darurat ini menjadi solusi sementara yang sangat membantu, meskipun hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki, sepeda, dan sepeda motor tanpa muatan berat.

"Karena ini sifatnya darurat, maka yang boleh melintas hanya pejalan kaki atau motor yang tidak bermuatan berat," ujar Ashari, Kepala Desa Karangjati Anyar, pada hari Rabu (14/05/2025). Ashari juga menambahkan bahwa warga sangat berharap Pemerintah Kabupaten Pasuruan segera mengambil tindakan untuk membangun kembali jembatan permanen yang ambles.

Pembangunan jembatan bambu ini dilakukan secara manual dengan semangat gotong royong. Jembatan memiliki ketinggian 3 meter, panjang 12 meter, dan lebar kurang dari 2 meter. Mengingat sifatnya yang darurat, warga tetap berharap pemerintah daerah segera membangun jembatan permanen.

Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, mengapresiasi inisiatif cepat warga Desa Karangjati. Pihaknya berjanji akan segera berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk melakukan kajian dan mencari solusi pendanaan, baik melalui pergeseran anggaran maupun kebijakan lainnya.

"Jembatan ini kebutuhannya urgent, harus menjadi prioritas pembangunan. Masih dibahas apakah lewat pergeseran anggaran atau hal lainnya, nanti akan disampaikan kepada publik," imbuhnya.

Shobih juga mengimbau warga untuk berhati-hati saat melintasi jembatan darurat tersebut. Ia meminta warga untuk proaktif melaporkan jika terjadi masalah pada jembatan. Mengingat sifatnya yang darurat, jembatan ini tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu, peran aktif warga sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan dan keselamatan bersama. Jika jembatan dirasa membahayakan, warga diminta untuk tidak melintasinya.

Jembatan Karangjati Anyar ambles akibat derasnya aliran sungai setelah hujan deras yang berlangsung selama beberapa jam pada hari Senin (12/05/2025). Insiden ini tidak menyebabkan korban jiwa.