Aktor legendaris Robert De Niro menggunakan panggung Festival Film Cannes untuk menyampaikan kritik pedas terhadap mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Penerima penghargaan lifetime achievement ini secara terbuka mengecam kebijakan tarif yang diusung Trump, menyebutnya sebagai ancaman terhadap seni dan demokrasi.

Dalam pidatonya, De Niro tidak ragu menyebut Trump sebagai "musuh utama" bagi warga Amerika Serikat. Ia menyoroti dampak kebijakan tarif Trump terhadap industri film, khususnya rencana penerapan tarif 100 persen untuk produksi film yang dilakukan di luar Amerika Serikat. De Niro berpendapat bahwa kebijakan ini tidak hanya merugikan industri perfilman, tetapi juga merupakan serangan terhadap kreativitas dan keberagaman.

De Niro menekankan pentingnya seni sebagai wadah penyatuan dan ekspresi keberagaman. Ia meyakini bahwa seni dan film memiliki kekuatan untuk menantang otokrat dan fasis, serta menyampaikan kebenaran yang mungkin tidak disukai oleh penguasa. Kebijakan tarif yang diusung Trump dipandang sebagai upaya untuk membungkam kreativitas dan membatasi kebebasan berekspresi.

Kritik De Niro muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran di kalangan eksekutif studio film besar terkait potensi dampak kebijakan tarif Trump. CEO dari perusahaan seperti Netflix, Disney, Amazon MGM, Warner Bros., dan Sony dikabarkan telah melakukan pertemuan virtual untuk membahas strategi menghadapi kebijakan tersebut. Charles Rivkin, kepala Motion Picture Association (MPA), turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Rencana penerapan tarif 100 persen untuk film yang diproduksi di luar negeri diumumkan Trump melalui platform Truth Social. Ia menyatakan keinginannya untuk mendorong produksi film kembali ke Amerika Serikat. Namun, kebijakan ini menuai kecaman dari berbagai pihak yang menilai dapat merusak industri perfilman dan membatasi akses masyarakat terhadap karya seni dari berbagai negara.

Berikut poin-poin penting dalam pidato Robert De Niro di Festival Film Cannes:

• Trump adalah musuh utama warga Amerika Serikat.
• Kebijakan tarif Trump merupakan ancaman terhadap seni dan demokrasi.
• Seni dan film memiliki kekuatan untuk menantang otokrat dan fasis.
• Kreativitas tidak bisa diberi label harga.
• Kebijakan tarif merupakan masalah global, bukan hanya masalah Amerika.