Puluhan Warga Blitar Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Keracunan Kolak Posyandu
Kabupaten Blitar digegerkan dengan insiden keracunan massal yang menimpa puluhan warganya. Diduga, penyebabnya adalah konsumsi kolak kacang hijau yang dibagikan dalam kegiatan posyandu di Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo. Hingga saat ini, jumlah korban yang mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, pusing, dan diare terus bertambah, mencapai angka 70 orang.
Dari total korban, 29 orang harus mendapatkan perawatan intensif di beberapa fasilitas kesehatan terdekat. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah korban ini diketahui setelah dilakukan penelusuran mendalam pasca kejadian. Mayoritas korban adalah warga lanjut usia (lansia) yang mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan di posyandu. Namun, ada juga beberapa anak-anak dan orang dewasa yang turut menjadi korban karena kolak tersebut dibawa pulang dan dikonsumsi bersama keluarga.
Kegiatan posyandu yang diawali dengan senam pagi pada hari Sabtu, 11 Mei 2025, menyediakan hidangan kolak kacang hijau dan buah pisang. Tidak semua peserta mengonsumsi makanan tersebut di tempat. Sebagian membawa pulang, dan anggota keluarga yang lain ikut mencicipi. Inilah yang menyebabkan korban keracunan tidak hanya berasal dari peserta posyandu.
Kondisi para pasien yang dirawat inap berangsur membaik, meskipun masih menunjukkan gejala seperti mual, muntah, dan diare. Tim medis terus memberikan penanganan terbaik, terutama mengatasi dehidrasi akibat kehilangan cairan tubuh. Dinas Kesehatan menduga kuat bahwa kolak kacang hijau menjadi penyebab utama keracunan massal ini. Beberapa korban bahkan mengaku merasakan rasa masam pada kolak yang mereka konsumsi.
Untuk mengetahui penyebab pasti keracunan, sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut. Uji laboratorium akan membantu mengidentifikasi apakah ada kontaminasi bakteri, jamur, atau zat berbahaya lainnya yang terdapat dalam bahan-bahan kolak, seperti kacang hijau, santan, atau gula. Pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Blitar juga tengah melakukan penyelidikan terkait insiden ini.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa puluhan warga mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi kolak kacang hijau dan buah pisang yang dibagikan di posyandu lansia. Meskipun kegiatan tersebut hanya diikuti oleh 57 lansia, penyelenggara menyiapkan 90 hingga 100 paket makanan untuk dibagikan kepada peserta dan warga sekitar. Kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera ditangani dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
- Pemeriksaan sampel makanan di laboratorium.
- Investigasi oleh Satreskrim Polres Blitar.
- Penanganan medis intensif bagi korban rawat inap.
- Pendataan dan pemantauan kondisi kesehatan warga.