Hiperglikemia: Mengenali Gejala dan Komplikasi Kadar Gula Darah Tinggi

Hiperglikemia: Mengenali Gejala dan Komplikasi Kadar Gula Darah Tinggi

Hiperglikemia, atau kadar gula darah tinggi, merupakan kondisi serius yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi 300 miligram per desiliter (mg/dl), sebagaimana didefinisikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan, mulai dari gangguan ringan hingga kondisi yang mengancam jiwa. Penting untuk mengenali gejala-gejala hiperglikemia agar dapat melakukan penanganan yang tepat dan mencegah perkembangan kondisi yang lebih serius.

Gejala Hiperglikemia:

Gejala hiperglikemia dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala awal mungkin ringan dan seringkali diabaikan, namun seiring waktu dapat berkembang menjadi gejala yang lebih parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

Gejala Ringan:

  • Rasa haus yang berlebihan (polidipsia)
  • Sering buang air kecil (poliuria)
  • Kelelahan dan lemah (lethargy)
  • Penglihatan kabur
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja
  • Sakit kepala

Gejala Parah:

  • Infeksi kulit dan vagina yang berulang dan sulit sembuh
  • Luka dan bisul yang lambat sembuh
  • Perburukan penglihatan
  • Kerusakan saraf perifer, ditandai dengan nyeri, kesemutan, atau mati rasa pada kaki, rambut rontok di ekstremitas bawah, atau disfungsi ereksi.
  • Gangguan pencernaan seperti konstipasi kronis atau diare
  • Kerusakan pada mata, pembuluh darah, dan ginjal

Ketoasidosis Diabetik (DKA):

Jika hiperglikemia tidak terkontrol, dapat berujung pada ketoasidosis diabetik (DKA), suatu kondisi darurat medis yang mengancam jiwa. Gejala DKA meliputi:

  • Mual dan muntah
  • Dehidrasi berat
  • Nyeri perut
  • Bau napas seperti buah-buahan (bau aseton)
  • Sesak napas
  • Detak jantung cepat
  • Kebingungan
  • Kehilangan kesadaran (koma)

Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala DKA.

Penyebab Hiperglikemia:

Hiperglikemia umumnya terjadi karena tubuh kekurangan insulin atau mengalami resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan baik. Kondisi ini sering dikaitkan dengan diabetes melitus, baik tipe 1 maupun tipe 2. Namun, hiperglikemia juga dapat terjadi pada individu tanpa diabetes, misalnya pada ibu hamil (gestational diabetes), pasien dengan penyakit autoimun, atau mereka yang menderita kanker pankreas. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat.

Pencegahan dan Penanganan:

Pencegahan hiperglikemia berfokus pada gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal. Pengelolaan kondisi medis yang mendasari seperti diabetes sangat penting untuk mencegah komplikasi. Pengobatan hiperglikemia mungkin melibatkan perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan pemantauan kadar gula darah secara teratur.

Perlu diingat bahwa informasi ini hanya untuk tujuan edukasi dan bukan sebagai pengganti konsultasi medis. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala hiperglikemia.