Minuman Berenergi Populer di Kalangan Remaja: Ancaman Tersembunyi Bagi Kesehatan Jantung dan Ginjal
markdown Popularitas minuman berenergi melonjak di kalangan anak muda, terutama di Inggris, di mana sekitar sepertiga dari mereka mengonsumsinya secara teratur. Namun, di balik kesegaran yang ditawarkan, minuman ini menyimpan potensi bahaya serius bagi kesehatan, khususnya jantung dan ginjal.
Ahli diet Annabel Gipp dari British Dietetic Association (BDA) menyoroti efek samping yang merugikan, yang sebagian besar disebabkan oleh kandungan kafein yang tinggi dalam minuman berenergi. Peningkatan konsumsi kafein pada anak-anak dan remaja dapat memicu tekanan darah tinggi, gangguan tidur, sakit kepala parah, dan masalah pencernaan. Konsumsi berlebihan dalam jangka panjang juga dapat menghambat perkembangan tulang karena kafein mengganggu penyerapan kalsium di usus halus. Efek negatif ini semakin parah jika minuman berenergi dikonsumsi sebagai pengganti sumber kalsium yang baik seperti susu.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients pada tahun 2023 menganalisis 18 laporan berbeda dan menemukan bahwa hampir setengah dari insiden kesehatan yang merugikan terkait minuman berenergi melibatkan masalah kardiovaskular, termasuk aritmia jantung dan hipertensi arteri. Masalah neuropsikologis mencakup sepertiga dari kasus yang dianalisis, sementara 22 persen melaporkan masalah terkait ginjal. Studi tersebut mendokumentasikan kejadian kardiovaskular seperti aritmia jantung, hipertensi arteri, vasospasme, sindrom koroner akut, dan diseksi arteri koroner.
Spesialis jantung, dr. Muhammad Yamin SpJp(K), menjelaskan bahwa kafein dalam minuman berenergi dapat memicu masalah jantung. Kafein mempercepat detak jantung, dan jika dikonsumsi berlebihan, dapat menyebabkan denyut jantung yang tidak normal dan meningkatkan tekanan darah. Pada individu dengan tekanan darah tinggi, konsumsi kafein berlebihan dapat meningkatkan risiko gagal jantung atau serangan jantung. Dr. Yamin juga menekankan bahwa kesegaran yang dirasakan setelah mengonsumsi minuman berenergi hanyalah sensasi palsu.
Selain berdampak pada jantung, minuman berenergi juga dapat memengaruhi ginjal. Sebuah studi tahun 2011 yang dipublikasikan di jurnal Nutrients menyinggung kasus seorang remaja yang mengalami gagal ginjal akut akibat konsumsi minuman berenergi. Kadar taurin yang tinggi dalam minuman tersebut diduga menjadi faktor penyebabnya, mengingat sekitar 95 persen taurin dimetabolisme di ginjal.
Lebih lanjut, sebuah studi dalam jurnal Public Health mengungkapkan korelasi antara konsumsi minuman berenergi dengan masalah kesehatan mental pada anak-anak dan remaja. Dr. Shelina Visram, salah satu penulis studi tersebut, menyatakan kekhawatirannya tentang potensi minuman berenergi menyebabkan tekanan psikologis dan masalah kesehatan mental. Ia menekankan bahwa minuman ini mungkin lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat.