Pertimbangan Lokasi Bangun Rumah: Hindari Empat Zona Risiko Tinggi
Pertimbangan Lokasi Bangun Rumah: Hindari Empat Zona Risiko Tinggi
Memilih lokasi untuk membangun rumah merupakan keputusan krusial yang memerlukan pertimbangan matang. Bukan hanya soal aksesibilitas dan harga, namun juga faktor kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan penghuni perlu diprioritaskan. Beberapa lokasi, meskipun tampak menarik secara finansial, justru menyimpan risiko yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Berikut empat zona yang sebaiknya dihindari saat memilih lokasi pembangunan rumah:
1. Area Sekitar Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
Keberadaan SUTET seringkali luput dari perhatian calon pemilik rumah. Berbeda dengan tiang listrik konvensional, SUTET memancarkan radiasi medan magnet dan listrik yang termasuk dalam kategori radiasi non-pengion. Sebuah penelitian oleh Dr. Anies, M.Kes. PKK dari UNDIP pada tahun 2004 terhadap penduduk di bawah SUTET 500 kV di Kabupaten Pekalongan, Pemalang, dan Tegal menunjukkan peningkatan risiko electrical sensitivity hingga 5,8 kali lipat. Studi tersebut mengidentifikasi gejala-gejala seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan kronis sebagai dampak potensial paparan medan elektromagnetik dari SUTET. Ketiga gejala ini, yang dapat muncul secara bersamaan, dikenal sebagai "Trias Anies". Oleh karena itu, membangun rumah di dekat SUTET patut dipertimbangkan secara cermat, bahkan dihindari sepenuhnya demi kesehatan jangka panjang penghuninya.
2. Lingkungan Sekitar Bandara
Kedekatan dengan transportasi umum memang menguntungkan, namun hal tersebut tidak berlaku mutlak untuk area bandara. Kehidupan di sekitar bandara ditandai dengan kebisingan konstan dari aktivitas penerbangan yang beroperasi hampir 24 jam. Gangguan tidur, kesulitan berkomunikasi, dan stres akibat kebisingan pesawat menjadi konsekuensi yang tak terelakkan. Sebuah studi oleh Imperial College London bahkan mengaitkan paparan kebisingan pesawat, khususnya di malam hari, dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, terutama pada pria di atas 65 tahun. Memilih lokasi hunian yang tenang dan minim kebisingan sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik.
3. Pinggir Jalan Raya
Rumah di pinggir jalan raya menawarkan aksesibilitas tinggi dan potensi komersial, namun kenyamanan dan keselamatannya patut dipertanyakan. Kebisingan lalu lintas yang konstan, baik siang maupun malam, dapat mengganggu istirahat dan kesehatan penghuni. Selain itu, faktor keamanan juga menjadi pertimbangan serius, terutama bagi keluarga dengan anak kecil. Kemudahan akses bagi orang luar meningkatkan risiko kejahatan dan kecelakaan lalu lintas. Memastikan keselamatan anak-anak dalam lingkungan yang padat lalu lintas memerlukan pengawasan ekstra dan langkah pengamanan yang intensif.
4. Sekitar Rel Kereta Api
Meskipun beberapa rumah mungkin memiliki akses masuk yang membelakangi rel kereta api, lokasi ini tetap menyimpan potensi risiko kecelakaan dan gangguan kenyamanan. Getaran, kebisingan, dan potensi kecelakaan kereta api merupakan ancaman serius. Bayangan resiko kereta api keluar jalur dan menimpa rumah tidak bisa diabaikan. Prioritas keselamatan dan kenyamanan keluarga harus menjadi pertimbangan utama dalam memilih lokasi hunian, dan area sekitar rel kereta api jelas bukan pilihan yang ideal.
Kesimpulannya, memilih lokasi rumah merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan perencanaan cermat dan prioritas keselamatan penghuni. Mempertimbangkan faktor-faktor risiko di atas sangat krusial untuk memastikan kenyamanan, kesehatan, dan keamanan keluarga di rumah baru Anda.