Waisak 2025: Menteri Agama Serukan Persatuan dalam Keberagaman

Perayaan Hari Waisak 2025 menjadi momentum bagi Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar untuk menyampaikan pesan penting mengenai arti keberagaman di Indonesia. Dalam sambutannya, Menag menekankan bahwa perbedaan antar umat beragama bukanlah sebuah penghalang, melainkan sebuah anugerah yang harus dijaga dan dilestarikan.

Menag Nasaruddin Umar menyatakan kebanggaannya atas kemampuan masyarakat Indonesia dalam menjunjung tinggi persatuan di tengah keragaman. Ia menggarisbawahi bahwa perbedaan adalah ciri khas bangsa Indonesia dan harus dihormati oleh seluruh warga negara. Menurutnya, perbedaan merupakan "lukisan Tuhan" yang tidak boleh dirusak oleh siapapun. Pesan ini disampaikan usai menghadiri perayaan Waisak di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat.

Lebih lanjut, Menag mengajak umat Buddha untuk menyebarkan energi positif kepada seluruh makhluk hidup, selaras dengan ajaran Buddha. Ajaran ini tidak hanya terbatas pada manusia, tetapi juga mencakup lingkungan sekitar seperti pepohonan, bebatuan, air, dan langit. Ia menganalogikan konsep ini dengan ajaran Islam tentang rahmatan lil alamin, yaitu agama sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.

Andrie Wongso, selaku Ketua Umum Panitia Perayaan Waisak, menambahkan bahwa perayaan Waisak di Wihara Ekayana Arama merupakan kesempatan emas untuk memperkuat nilai-nilai kebajikan, mempererat tali persaudaraan, dan meningkatkan komitmen dalam membangun Indonesia yang damai dan harmonis. Tema Waisak tahun ini, "Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju", menjadi pengingat bagi seluruh umat untuk terus memelihara keharmonisan dan kebijaksanaan sebagai landasan untuk mencapai perdamaian dan kemajuan bangsa.

Perayaan Waisak tahun ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk semakin menghargai perbedaan, mempererat persatuan, dan bersama-sama membangun bangsa yang lebih baik.