Tiga Kandidat Teratas Raih Penghargaan Hoegeng Awards 2025 Kategori Polisi Berdedikasi
Dewan Pakar Hoegeng Awards 2025 telah mengumumkan tiga kandidat teratas untuk kategori Polisi Berdedikasi, sebuah penghargaan yang diberikan kepada anggota kepolisian yang menunjukkan pengabdian luar biasa kepada masyarakat. Pemilihan ini dilakukan melalui rapat hybrid yang melibatkan tokoh-tokoh penting dari berbagai bidang, termasuk:
- Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia, Alissa Qotrunnada Wahid, S.Psi
- Wakil Ketua Komnas HAM, Putu Elvina, S.Psi., MM
- Mantan Plt Pimpinan KPK, Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M
- Anggota Kompolnas, Gufron Mabruri
- Ketua Komisi III DPR, Dr. Habiburokhman, S.H., M.H.
Rapat yang berlangsung dinamis ini menghasilkan tiga nama yang dianggap paling layak menerima penghargaan bergengsi ini. Ketiga kandidat tersebut adalah:
- Kompol Tatang Yulianto
- Aipda I Gede Arya Suantara
- Aipda Rahmad Muhajirin
Setelah pengumuman ini, masyarakat diberi kesempatan untuk memberikan informasi tambahan mengenai para kandidat. Partisipasi publik ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang dedikasi dan kontribusi para polisi ini kepada masyarakat. Redaksi menjamin kerahasiaan identitas setiap individu yang memberikan informasi.
Informasi dapat dikirimkan melalui email ke alamat [email protected] dengan subjek "Hoegeng Awards 2025", disertai dengan dokumen atau data pendukung. Penting untuk menyertakan nama dan nomor telepon yang dapat dihubungi. Panitia dan Dewan Pakar menekankan bahwa segala bentuk penggalangan dukungan tidak akan diterima selama proses uji publik ini.
Profil Singkat Para Kandidat:
1. Kompol Tatang Yulianto:
Kompol Tatang Yulianto, yang saat ini menjabat sebagai Kasubbag Pullahjianto Bagdalops Roops Polda Maluku, dikenal karena inisiatifnya dalam mendirikan bimbingan belajar gratis bagi anak-anak. Inisiatif ini dimulai pada tahun 2021 ketika ia menjabat sebagai Kabag Ops Polres Lubuklinggau. Melihat kebutuhan akan pendidikan tambahan bagi anak-anak di wilayah tersebut, Kompol Tatang mendirikan Bimbel Cendekia Parahita yang beroperasi di gedung Pemda yang tidak terpakai. Ia merekrut tenaga pengajar dengan sistem semi-sosial, di mana para guru menjadi sukarelawan tetapi juga menerima honor dari dana pribadi Kompol Tatang. Bahkan ketika dipindahtugaskan, ia tetap memantau dan memfasilitasi operasional bimbel tersebut.
2. Aipda I Gede Arya Suantara:
Aipda I Gede Arya Suantara adalah seorang Bhabinkamtibmas Desa Gontoran, Polres Mataram, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak tahun 2016. Di desa yang mayoritas penduduknya beragama Islam, Aipda Arya, yang beragama Hindu, aktif mempromosikan nilai-nilai toleransi. Ia mendukung peningkatan ilmu agama bagi anak-anak di Desa Gontoran sebagai upaya pencegahan kenakalan remaja. Bentuk dukungannya antara lain memberikan sumbangan berupa Al-Qur'an, Iqra, rehal, dan tikar untuk Taman Pendidikan Qur'an (TPQ). Selain itu, ia juga memberikan bantuan kepada petani setempat berupa caping, sabit, dan cangkul, sesuai dengan kebutuhan mereka.