Penyelidikan Kematian Ibu dan Anak di Tambora: Polisi Periksa Tiga Saksi dan Telusuri Rekaman CCTV

Penyelidikan Kematian Ibu dan Anak di Tambora: Polisi Periksa Tiga Saksi dan Telusuri Rekaman CCTV

Tragedi tewasnya seorang ibu, TSL (59), dan putrinya, ES (35), di sebuah penampungan air di kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (7 Maret 2025) dini hari, tengah menjadi fokus penyelidikan intensif Kepolisian Resor Jakarta Barat. Dugaan kuat mengarah pada tindak pidana pembunuhan, mendorong aparat kepolisian untuk bekerja cepat dan teliti dalam mengungkap misteri di balik kematian tragis tersebut. Hingga saat ini, Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora masih berupaya keras mengumpulkan bukti-bukti, termasuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) secara menyeluruh.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, mengungkapkan sejumlah perkembangan investigasi. Pihak kepolisian telah memeriksa tiga orang saksi terkait peristiwa tersebut. Identitas para saksi masih dirahasiakan untuk menjaga integritas proses penyelidikan dan mencegah potensi intervensi yang dapat menghambat pengungkapan kasus. “Penyidik masih fokus pada pengumpulan bukti dan keterangan saksi. Identitas saksi belum bisa kami beberkan ke publik demi kelancaran proses penyelidikan,” ujar AKBP Arfan dalam keterangan pers, Minggu (9 Maret 2025).

Selain memeriksa saksi, polisi juga secara intensif menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi penemuan jenazah. Upaya ini dilakukan untuk mengidentifikasi individu-individu yang berada di sekitar TKP pada rentang waktu sebelum dan sesudah ditemukannya kedua korban. “Penyelidikan rekaman CCTV masih terus dilakukan. Tim digital forensik bekerja keras untuk menganalisis setiap rekaman yang relevan,” jelas AKBP Arfan. Namun, ia menolak untuk memberikan informasi lebih detail mengenai hasil penelusuran CCTV, menegaskan bahwa informasi tersebut bersifat rahasia penyidikan dan akan diungkap pada waktu yang tepat.

Rumah tempat tinggal korban dihuni oleh tiga orang, yaitu ibu TSL, putrinya ES, dan anak kedua TSL. Anak kedua inilah yang pertama kali melaporkan kehilangan ibu dan kakaknya sebelum jasad keduanya ditemukan di dalam penampungan air. Ketiadaan jejak kekerasan yang signifikan di TKP membuat proses penyelidikan semakin kompleks dan membutuhkan analisis yang lebih mendalam untuk menentukan penyebab pasti kematian. Para penyidik harus bekerja hati-hati dan teliti agar dapat mengungkap peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Polisi menegaskan komitmennya untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas. Seluruh sumber daya dan keahlian yang dimiliki akan dikerahkan untuk mengidentifikasi pelaku, memperoleh motif di balik pembunuhan tersebut, dan membawa pelaku ke pengadilan. Proses penyelidikan masih terus berjalan, dan masyarakat diminta untuk bersabar menunggu hasil investigasi secara resmi dari pihak kepolisian.

Langkah-langkah Penyelidikan yang Telah Dilakukan:

  • Olah TKP yang menyeluruh.
  • Pemeriksaan terhadap tiga saksi.
  • Penelusuran intensif rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
  • Analisa digital forensik terhadap rekaman CCTV.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait kasus ini untuk segera melapor kepada pihak berwajib.