Pasca Insiden Pelemparan, Persik Kediri Kembali ke Markas dengan Pengawalan Ekstra Ketat

Rombongan tim Persik Kediri akhirnya bertolak kembali ke Kediri pada Minggu (11/5/2025) malam, usai bus yang mereka tumpangi menjadi sasaran pelemparan batu oleh oknum tak bertanggung jawab. Kepulangan tim berjuluk Macan Putih ini mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Insiden itu terjadi tak lama setelah laga tandang Persik melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang. Meski pertandingan berjalan lancar tanpa kericuhan di dalam stadion, bus yang membawa pemain, pelatih, dan ofisial Persik diserang saat baru berjarak sekitar 100 meter dari stadion.

Manajemen Persik Kediri bergerak cepat berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk manajemen Arema FC dan kepolisian, untuk memastikan keamanan tim selama perjalanan pulang. Upaya ini membuahkan hasil dengan disediakannya bus pengganti dan pengawalan bersenjata lengkap.

Konvoi pengawalan tersebut terdiri dari:

  • Sepuluh personel Brimob bersenjata lengkap yang mengawal di depan bus dengan sepeda motor.
  • Satu unit mobil patwal yang memimpin jalan.
  • Satu unit mobil barracuda.
  • Dua truk besar dari Polres Kediri Kota yang mengangkut ratusan personel keamanan.

Selain itu, turut serta dalam konvoi tersebut mobil yang membawa pejabat Polda Jawa Timur, perwakilan Polres Malang dan Kediri, panitia pelaksana pertandingan, manajemen Arema FC, dan perwakilan Aremania. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan kondusifitas.

Manajer Persik Kediri, Mochammad Syahid Nur Ichsan, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu proses pemulangan tim. Ia memastikan bahwa seluruh anggota tim dalam kondisi baik, meskipun sempat mengalami kepanikan akibat insiden tersebut.

"Kami kaget, dan alhamdulillah semua tim hanya luka ringan dan masih dalam pemeriksaan. Pelatih dan asisten pelatih memang terkena lemparan kaca, sedangkan pemain kebanyakan di bagian belakang bus, jadi tidak ada luka serius. Tim medis juga terus mengecek kondisi mereka," ujar Mochammad Syahid Nur Ichsan.

Sementara itu, Manajer Bisnis Arema FC, Munif Bagaskara Wahid, menyatakan bahwa pihaknya tidak tinggal diam dan ikut mengawal kepulangan Persik hingga ke Kediri Kota, sebagai bentuk tanggung jawab dan solidaritas. Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi.

Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk meningkatkan keamanan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Diharapkan, rivalitas di lapangan hijau tidak berujung pada tindakan anarkis yang dapat merugikan banyak pihak.