Kerusuhan Warnai Laga Arema FC Kontra Persik Kediri di Kanjuruhan, Bus Tim Tamu Diserang

Pertandingan antara Arema FC dan Persik Kediri dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Minggu (11/5/2025), dinodai oleh aksi kekerasan. Laga yang seharusnya menjadi momentum kebangkitan bagi Arema FC justru berakhir dengan kericuhan pasca-pertandingan.

Laga yang menandai kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan, stadion yang menyimpan luka mendalam akibat Tragedi Kanjuruhan pada 2022, diwarnai dengan kekalahan telak 0-3 bagi tim tuan rumah. Namun, yang lebih disesalkan adalah insiden pelemparan terhadap bus yang membawa rombongan tim Persik Kediri setelah pertandingan usai.

Menurut laporan, bus tim Persik diserang oleh oknum tidak bertanggung jawab saat meninggalkan area Stadion Kanjuruhan. Akibat serangan tersebut, kaca depan samping kiri bus pecah. Dampaknya, pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, mengalami memar di kepala, sementara salah seorang asistennya mengalami luka ringan. Insiden ini tentu sangat disayangkan dan mencoreng citra sepak bola Indonesia.

Penyerang Persik Kediri, Ze Valente, melalui unggahan di media sosial, sempat menyindir insiden tersebut. Meskipun unggahan tersebut kemudian dihapus, tangkapan layarnya telah menyebar luas di dunia maya. Insiden ini menambah catatan kelam bagi Stadion Kanjuruhan, yang sebelumnya menjadi saksi bisu tragedi yang menewaskan ratusan suporter pada 1 Oktober 2022.

Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi pihak keamanan dan penyelenggara pertandingan. Evaluasi menyeluruh harus segera dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Keamanan dan keselamatan seluruh pemain, ofisial tim, dan suporter harus menjadi prioritas utama dalam setiap pertandingan sepak bola.