Peran Krusial Nilai Akademik dalam Seleksi Karyawan Baru: Perspektif HRD

Perusahaan di berbagai sektor industri masih menjadikan rekam jejak akademis sebagai salah satu fondasi utama dalam proses penerimaan karyawan, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia kerja. Penilaian ini didasarkan pada keyakinan bahwa performa akademik mencerminkan kemampuan adaptasi dan kinerja potensial di lingkungan profesional.

Damar Radityo, seorang profesional di bidang Human Resource Development (HRD), menjelaskan bahwa nilai rapor bukan sekadar angka, melainkan indikator tanggung jawab dan kemampuan individu dalam menyelesaikan tugas. "Sebagai pelajar, tugas utamanya adalah belajar. Rapor yang baik menunjukkan pencapaian selama masa sekolah, dan kami berharap hal ini dapat memprediksi kemampuannya untuk beradaptasi dan berkinerja baik di perusahaan," ujarnya.

Lebih lanjut, Damar menekankan bahwa selain nilai akademik, sertifikasi yang relevan dengan posisi yang dilamar juga menjadi nilai tambah signifikan bagi para kandidat. Namun, ia mengingatkan pentingnya mempertimbangkan kredibilitas lembaga penyelenggara sertifikasi tersebut.

"Jika Anda melamar pekerjaan yang relevan dengan sertifikasi yang dimiliki, Anda akan lebih menonjol dibandingkan kandidat lain. Tetapi, tentu saja, kredibilitas penyelenggara sertifikasi juga akan menjadi pertimbangan," tambahnya.

Selain rekam jejak akademis dan sertifikasi, proses rekrutmen juga melibatkan serangkaian tes, termasuk tes kognitif dan kepribadian, yang divalidasi oleh psikolog profesional. Hasil tes ini memberikan wawasan mendalam tentang karakter dan kesesuaian kandidat dengan budaya perusahaan.

Meski demikian, Damar menegaskan bahwa pengalaman kerja tetap menjadi faktor penentu dalam proses seleksi. Kandidat yang telah membuktikan kemampuan mereka untuk bertahan dan berhasil dalam suatu bidang pekerjaan dianggap memiliki peluang lebih besar untuk sukses di posisi yang serupa.

"Pengalaman kerja adalah yang utama. Sederhananya, jika seseorang telah berhasil menjalani pekerjaan A selama bertahun-tahun, dan kita ingin memprosesnya untuk pekerjaan A, kemungkinan besar dia akan bertahan dan berkinerja baik," jelasnya.

Bagi para pencari kerja pemula, pengalaman magang selama masa sekolah atau kuliah dapat menjadi aset berharga yang diperhitungkan oleh tim HRD. Pengalaman ini memberikan gambaran tentang kemampuan praktis dan etos kerja kandidat.