Harmoni Alam dan Budaya: Sentuhan Artistik di Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier di Bali

Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier di COMO Shambhala Estate, Ubud, Bali, telah menjadi buah bibir. Lebih dari sekadar momen sakral, perayaan cinta ini menghadirkan inspirasi dekorasi yang memukau, menyatukan budaya, spiritualitas, dan keindahan alam dalam harmoni yang elegan.

Bimo Singgih, berkolaborasi dengan Stupa Caspea, merancang dekorasi pernikahan yang mencerminkan gaya hidup mindful, elegan, dan berakar pada tradisi. Pemilihan COMO Shambhala, yang terletak di tengah hutan tropis Ubud, memberikan latar belakang ideal untuk pernikahan yang bernuansa alami dan spiritual.

Akad nikah dan upacara adat panggih dilangsungkan di amfiteater terbuka dengan pemandangan perbukitan kelapa yang mempesona. Keistimewaan dekorasi terletak pada penggunaan daun kelapa yang dianyam secara manual, menciptakan instalasi seni unik yang menyatu dengan alam sekaligus memberikan sentuhan kontemporer.

Dekorasi bertema Java-French art nouveau sustainably organic ini adalah perpaduan harmonis antara Timur dan Barat. Unsur budaya Jawa dan Bali dihadirkan melalui motif batik 'Dodotan' yang menghiasi lantai altar. Sementara itu, sentuhan Prancis, sebagai penghormatan terhadap asal ayah Maxime Bouttier, tercermin dalam pemilihan kursi Louis French vintage yang romantis, berdampingan dengan kursi Louis Ghost yang transparan dan modern. Kombinasi ini menciptakan suasana garden wedding yang tak lekang oleh waktu namun tetap unik.

Konsep yang diusung Bimo Singgih tidak hanya mengutamakan estetika, tetapi juga kesadaran lingkungan. Setiap elemen dekorasi dirancang secara sustainable, menggunakan bahan-bahan alami yang dapat terurai kembali. Pemanfaatan daun kelapa dan bunga lokal dari sekitar Ubud menjadikan pernikahan ini tidak hanya indah, tetapi juga bertanggung jawab terhadap kelestarian alam.

"Dekorasi ini diciptakan untuk mencerminkan latar belakang keluarga, perjalanan cinta, dan spiritualitas Luna dan Maxime," ungkap Bimo dalam unggahannya di Instagram.

Pernikahan Luna dan Maxime membuktikan bahwa kemewahan tidak selalu identik dengan kemegahan. Melalui kolaborasi antara keindahan alam, filosofi budaya, dan sentuhan elegan Eropa, pernikahan ini menawarkan referensi baru bagi mereka yang menginginkan garden wedding bertema etnik modern dan ramah lingkungan.

Berikut adalah elemen dekorasi yang digunakan:

  • Anyaman daun kelapa
  • Motif batik Dodotan
  • Kursi Louis French vintage
  • Kursi Louis Ghost
  • Bunga lokal Ubud