Gubernur DKI Jajal Air Limbah Olahan, Optimis Tingkatkan Akses Air Bersih di Jakarta Barat

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini melakukan kunjungan ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Kunjungan ini menjadi sorotan karena Pramono secara langsung menguji kualitas air olahan yang berasal dari limbah Kali Mookervart, yang selama ini dikenal sebagai sumber air yang tercemar. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan akses air bersih bagi warganya, terutama di wilayah Jakarta Barat yang masih menghadapi tantangan dalam hal ketersediaan air bersih.

Dalam kesempatan tersebut, Pramono didampingi oleh Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, yang menjelaskan secara rinci proses pengolahan air limbah menjadi air yang layak minum. Pramono mengungkapkan sempat merasa ragu sebelum mencoba air tersebut, mengingat asal-usulnya yang dari limbah Kali Mookervart yang mengandung berbagai macam polutan, termasuk limbah industri, limbah domestik, dan intrusi air laut. Namun, setelah melihat langsung proses pengolahan yang ketat dan mendapatkan penjelasan detail dari Arief, Pramono akhirnya memberanikan diri untuk meminum air tersebut.

"Jujur, saya sempat ragu sebelum minum. Apalagi setelah Pak Dirut menjelaskan bahwa air ini berasal dari limbah, termasuk limbah rumah tangga. Tapi, setelah saya minum, ternyata airnya benar-benar bersih," ujar Pramono.

Lebih lanjut, Pramono menekankan pentingnya peningkatan cakupan layanan air bersih di Jakarta Barat. Ia menargetkan agar PAM Jaya dapat mencapai cakupan 100 persen pada tahun 2029. Saat ini, cakupan air bersih di Jakarta baru mencapai 71 persen, dan Jakarta Barat menjadi wilayah dengan tantangan terbesar. Untuk mencapai target tersebut, Pramono menyarankan PAM Jaya untuk mempertimbangkan dua opsi strategis, yaitu melakukan aliansi strategis dengan pihak lain atau melakukan Initial Public Offering (IPO).

Arief Nasrudin menjelaskan bahwa IPA Mookervart menggunakan teknologi reverse osmosis (RO) untuk mengolah air limbah Kali Mookervart. Teknologi ini mampu menghilangkan berbagai macam kontaminan dan menghasilkan air yang memenuhi standar kualitas air minum. Selain di Mookervart, PAM Jaya juga berencana menerapkan teknologi serupa di beberapa lokasi lain, seperti Waduk Aseni, Semanan, dan Duri Kosambi.

Air hasil olahan IPA Mookervart saat ini telah didistribusikan ke sejumlah sambungan rumah (SR) di wilayah sekitar, termasuk rumah susun Pesaki dan beberapa apartemen di Jakarta Barat. Dengan adanya pengolahan air seperti di Mookervart ini, Pramono berharap masyarakat Jakarta Barat yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih dapat merasakan manfaatnya. Ia bahkan mendorong masyarakat untuk langsung mengonsumsi air keran (tap water) yang dihasilkan oleh IPA Mookervart.

  • Teknologi Reverse Osmosis (RO): Proses pengolahan air yang digunakan untuk menghilangkan kontaminan.
  • Target Cakupan Air Bersih 100 Persen: Pemerintah DKI Jakarta menargetkan seluruh warga Jakarta mendapatkan akses air bersih pada 2029.
  • Aliansi Strategis dan IPO: Dua opsi yang dipertimbangkan PAM Jaya untuk meningkatkan investasi dan memperluas layanan.
  • Distribusi Air Olahan: Air hasil pengolahan sudah didistribusikan ke rumah-rumah dan apartemen di Jakarta Barat.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk mengatasi masalah krisis air bersih di Jakarta dan menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.