KPAI Dorong Sekolah di Tangsel Proaktif dalam Penanganan Dugaan Pelecehan Siswa
KPAI Minta Sekolah Terlibat Aktif dalam Kasus Dugaan Pelecehan di Tangsel
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak agar pihak sekolah di Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan dukungan penuh terhadap proses hukum terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh seorang siswi SMA. Desakan ini muncul seiring dengan laporan kasus yang melibatkan seorang siswi kelas 10 di sebuah SMA swasta di Ciputat yang diduga menjadi korban pelecehan oleh siswa kelas 12.
Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, menekankan pentingnya transparansi dan kerjasama dari pihak sekolah dalam menangani kasus ini. Menurutnya, insiden yang terjadi di lingkungan pendidikan tidak boleh ditutup-tutupi atau dihalangi penyelidikannya. Sebaliknya, sekolah harus proaktif mendukung proses hukum dan memastikan perlindungan terhadap hak-hak anak, baik korban maupun terduga pelaku.
"Sekolah harus memastikan semua hak anak terlindungi dan terpenuhi," tegas Jasra.
KPAI mengingatkan bahwa sekolah yang mengklaim sebagai lembaga pendidikan ramah anak harus menunjukkan komitmennya dalam melindungi siswa dari segala bentuk kekerasan, termasuk pelecehan seksual. Upaya menutup-nutupi kasus seperti ini justru bertentangan dengan prinsip-prinsip sekolah ramah anak.
Kronologi Kasus dan Respon Keluarga Korban
Kasus ini terungkap setelah ibu korban, Dewi, menyadari perubahan perilaku dan penurunan prestasi akademik anaknya. Kecurigaan Dewi semakin kuat setelah menemukan bukti percakapan digital yang mengindikasikan adanya pemaksaan dari pelaku, termasuk permintaan untuk mengirimkan foto dan video.
Merasa tidak mendapatkan respon yang memadai dari pihak sekolah, Dewi akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Tangerang Selatan. Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Tangerang Selatan dan masih dalam tahap penyelidikan.
KPAI berharap semua pihak terkait dapat bekerja sama untuk memastikan hak-hak anak dihormati dan proses hukum berjalan dengan adil. Keterlibatan aktif dari sekolah sangat krusial dalam memberikan dukungan psikologis kepada korban dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.
Dampak Psikologis dan Pentingnya Pendampingan
Kasus pelecehan seksual, sekecil apapun, dapat meninggalkan trauma mendalam bagi korban. Oleh karena itu, pendampingan psikologis dari profesional sangat dibutuhkan untuk membantu korban memulihkan diri dan melanjutkan hidupnya. Selain itu, edukasi mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan kekerasan seksual juga perlu ditingkatkan di lingkungan sekolah.
KPAI mengimbau agar sekolah tidak hanya fokus pada penanganan kasus yang sudah terjadi, tetapi juga melakukan upaya pencegahan yang komprehensif. Hal ini dapat dilakukan melalui program-program edukasi, pelatihan, dan pembentukan mekanisme pelaporan yang aman dan terpercaya bagi siswa.
Dengan kerjasama dari semua pihak, diharapkan lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa, serta terbebas dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan.