Jakarta Siaga: BPBD DKI Jakarta Imbau Kewaspadaan Gerakan Tanah Akibat Curah Hujan Tinggi di Bulan Mei
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gerakan tanah yang dapat terjadi di sejumlah wilayah ibu kota selama bulan Mei. Imbauan ini ditujukan kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, mulai dari camat, lurah, hingga masyarakat luas, sebagai respons terhadap prediksi curah hujan di atas normal yang diperkirakan akan melanda Jakarta.
Peringatan ini didasarkan pada kajian mendalam yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Analisis PVMBG menunjukkan adanya tumpang tindih antara zona kerentanan gerakan tanah dengan proyeksi curah hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Hasil kajian ini mengindikasikan bahwa beberapa wilayah di Jakarta berada dalam zona menengah kerentanan gerakan tanah, yang berarti memiliki potensi tinggi mengalami longsor jika curah hujan tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam memantau kondisi wilayah masing-masing. Ia meminta para lurah dan camat, bersama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, untuk secara intensif mengawasi area-area yang berdekatan dengan aliran sungai atau memiliki kontur tanah yang miring. Kewaspadaan ekstra diperlukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya gerakan tanah yang dapat membahayakan keselamatan warga.
Sebagai langkah preventif, BPBD DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya mitigasi bencana. Salah satu caranya adalah dengan membangun bronjong dan turap secara mandiri, terutama di area-area yang rawan longsor. Selain itu, penanaman pohon di lahan-lahan yang gundul juga sangat dianjurkan untuk memperkuat struktur tanah dan mencegah terjadinya erosi.
"Penanganan bencana harus dilakukan secara komprehensif," kata Isnawa Adji. "Upaya antisipatif bisa dimulai dari swadaya atau kolektif masyarakat sebelum terjadi bencana yang lebih besar."
Berikut adalah daftar wilayah di Jakarta yang masuk dalam kategori Zona Menengah kerentanan gerakan tanah:
- Jakarta Selatan:
- Cilandak
- Jagakarsa
- Kebayoran Baru
- Kebayoran Lama
- Mampang Prapatan
- Pancoran
- Pasar Minggu
- Pesanggrahan
- Jakarta Timur:
- Kramat Jati
- Pasar Rebo
BPBD DKI Jakarta mengingatkan bahwa kesiapsiagaan dan upaya mitigasi yang dilakukan sejak dini merupakan kunci utama untuk mengurangi risiko kerugian akibat bencana alam. Di tengah potensi curah hujan tinggi yang masih akan berlangsung sepanjang bulan Mei, kewaspadaan dan tindakan preventif menjadi sangat penting untuk melindungi keselamatan dan keamanan warga Jakarta.