Pertemuan Hashim Djojohadikusumo dan Jokowi: Demokrat Apresiasi Pengalaman Kepemimpinan Presiden RI
Pertemuan Hashim Djojohadikusumo dan Jokowi: Demokrat Apresiasi Pengalaman Kepemimpinan Presiden RI
Partai Demokrat memberikan respons positif terhadap pertemuan antara Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah. Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut dinilai sebagai langkah konstruktif dalam konteks kepemimpinan nasional. Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, menekankan nilai positif dari pengalaman kepemimpinan Jokowi selama sepuluh tahun memimpin Indonesia.
"Kami melihat pertemuan ini sebagai hal yang positif," ujar Herzaky. "Pak Jokowi memiliki pengalaman sepuluh tahun memimpin negara ini dengan segala dinamika dan kompleksitasnya. Pengalaman tersebut tentu menjadi aset berharga, khususnya dalam konteks pengambilan kebijakan yang tepat dan efektif." Herzaky menduga pertemuan tersebut difokuskan pada pertukaran gagasan dan masukan terkait kebijakan pemerintahan, dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja pemerintahan dan menghindari pengulangan kesalahan di masa lalu. Ia menambahkan bahwa hal ini sejalan dengan tradisi konsultasi yang juga dilakukan oleh para pemimpin sebelumnya, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Herzaky mencontohkan bagaimana Presiden SBY, yang juga merupakan tokoh sentral Partai Demokrat, seringkali menerima kunjungan dari berbagai tokoh untuk meminta masukan dan berbagi pengalaman. "Sama halnya dengan Pak SBY, yang juga kerap menerima kunjungan dari berbagai tokoh untuk mendapatkan masukan dan perspektif yang berbeda. Ini menunjukkan pentingnya pembelajaran berkelanjutan dalam kepemimpinan," jelasnya. Lebih lanjut, Herzaky menyoroti peran Presiden Prabowo Subianto yang aktif mencari masukan dari para pendahulunya. Beliau, menurut Herzaky, memanfaatkan pengalaman kepemimpinan SBY dan Jokowi yang total berjumlah dua puluh tahun untuk membantu dalam pengambilan keputusan kebijakan pemerintahan. Hal ini dianggap sebagai langkah bijak dalam memanfaatkan pengalaman dan kearifan para pemimpin sebelumnya.
Hashim Djojohadikusumo sendiri, saat ditemui awak media, membenarkan pertemuan tersebut. Ia menyatakan pertemuan tersebut bersifat silaturahmi dan diisi dengan pertukaran pikiran mengenai berbagai isu penting yang berkaitan dengan bangsa dan negara. Ia juga mengkonfirmasi bahwa dirinya menerima sejumlah nasihat berharga dari Jokowi. Meskipun detail pembahasan tidak diungkapkan secara rinci, Hashim memastikan bahwa diskusi tersebut membahas, di antara lain, isu iklim dan energi.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengkonfirmasi pertemuan tersebut, namun menegaskan bahwa pembicaraan tidak menyentuh ranah politik. "Kita berbicara banyak hal, tetapi tidak ada pembahasan mengenai politik," ujarnya. Pernyataan ini semakin menguatkan persepsi bahwa pertemuan tersebut difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kualitas pemerintahan dan mengatasi tantangan-tantangan nasional melalui pembelajaran dari pengalaman kepemimpinan di masa lalu.
Kesimpulannya, pertemuan antara Hashim Djojohadikusumo dan Joko Widodo dilihat sebagai momentum positif untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman guna memperkuat tata kelola pemerintahan. Pengalaman kepemimpinan selama dua dekade dari Presiden SBY dan Jokowi menjadi sumber pembelajaran yang berharga bagi para pemimpin masa kini, menunjukkan komitmen untuk pemerintahan yang lebih baik dan berkelanjutan. Demokrat pun mengapresiasi upaya tersebut sebagai langkah yang tepat dan bijak.