Penanganan Bencana Banjir Sukabumi: Pengerukan Sungai dan Rekonstruksi Jembatan Menjadi Prioritas
Penanganan Bencana Banjir Sukabumi: Pengerukan Sungai dan Rekonstruksi Jembatan Menjadi Prioritas
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, didampingi Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti, melakukan peninjauan langsung ke lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu (8/3). Tinjauan tersebut difokuskan pada Kecamatan Pelabuhanratu dan Simpenan untuk menilai kerusakan infrastruktur dan kebutuhan mendesak masyarakat yang terdampak. Hasil peninjauan lapangan menunjukkan urgensi penanganan segera terhadap pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan kerusakan infrastruktur vital, khususnya jembatan.
Salah satu fokus utama kunjungan tersebut adalah perlunya pengerukan sungai-sungai yang mengalami sedimentasi berat. Sungai Cipalabuan, Ciranca, Cikaso, Cisadea, Cidahon, Cikalong, dan Bojong, yang meluap akibat hujan deras pada Kamis (6/3), menjadi perhatian khusus. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menekankan pentingnya pengerukan untuk mengatasi masalah pendangkalan, khususnya di Sungai Cipalabuan di Pelabuhan Perikanan Nusantara, Pelabuhan Ratu, yang juga terdampak material longsoran. Selain pengerukan, beliau juga menyampaikan imbauan agar masyarakat menghindari pembangunan di bantaran sungai untuk mencegah penyempitan aliran sungai dan mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Sukabumi telah dilakukan untuk memastikan pengerukan sungai segera dimulai.
Kerusakan Jembatan Cidadap di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, menjadi fokus peninjauan lainnya. Jembatan yang putus akibat banjir bandang tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat setempat. Wakil Menteri Kusumastuti memastikan perbaikan jembatan akan segera dilakukan. Meskipun perbaikan permanen oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat direncanakan pasca Lebaran dengan durasi empat bulan, penanganan darurat akan segera diprioritaskan untuk memastikan akses jalan minimal untuk kendaraan roda dua dapat kembali berfungsi. Jembatan Cidadap, yang dibangun pada tahun 1992 dengan bentang 50 meter, akan digantikan dengan jembatan tipe A sepanjang 60 meter untuk meningkatkan daya tahan dan kapasitasnya.
Kesimpulannya, kunjungan ke Sukabumi ini menekankan komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk menangani dampak bencana secara komprehensif. Pengerukan sungai untuk memulihkan kapasitas aliran air, serta rekonstruksi jembatan untuk mengembalikan aksesibilitas masyarakat, menjadi langkah-langkah prioritas dalam upaya pemulihan pasca-bencana. Upaya-upaya tersebut juga dibarengi dengan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari pembangunan di bantaran sungai guna mencegah bencana serupa terjadi di kemudian hari.
Langkah-langkah yang akan diambil:
- Pengerukan sungai-sungai yang mengalami sedimentasi berat.
- Perbaikan permanen Jembatan Cidadap pasca Lebaran dengan durasi empat bulan.
- Penanganan darurat Jembatan Cidadap untuk akses kendaraan roda dua.
- Imbauan kepada masyarakat untuk tidak membangun di bantaran sungai.
- Koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Sukabumi.