Tragedi Purworejo: Sekolah di Magelang Libur Berkabung Setelah 10 Guru Meninggal Dunia

Duka mendalam menyelimuti Yayasan As Syafi'iyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pasca-kecelakaan maut yang merenggut nyawa 10 guru Sekolah Dasar (SD) mereka di Purworejo, Jawa Tengah. Sebagai bentuk penghormatan dan kesempatan bagi keluarga besar yayasan untuk berkabung, kegiatan belajar mengajar di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dan SD diliburkan sementara waktu.

Ketua Yayasan As Syafi'iyah, Habib Muhsin Syafingi, menyatakan bahwa libur ini diberikan untuk memberikan waktu bagi keluarga korban dan seluruh civitas akademika yayasan untuk berduka. Kompleks Yayasan As Syafi'iyah tampak sepi dari aktivitas siswa, hanya terlihat pengurus dan beberapa guru yang hadir. Agenda utama hari ini adalah bersilaturahmi ke rumah duka masing-masing korban, sebagai wujud belasungkawa dan dukungan moral dari pihak yayasan.

Lebih lanjut, Habib Muhsin menyampaikan rencana untuk mengadakan doa bersama setiap hari setelah ashar di lokasi yayasan, yang akan dihadiri oleh seluruh wali santri. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendoakan arwah para guru yang telah berpulang dan memberikan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Ketua Komite SD IT As Syafi'iyah, Wahid Ghozali, menginformasikan bahwa libur sekolah akan berlangsung mulai Kamis (8/5/2025) hingga Selasa (13/5/2025), bertepatan dengan Hari Raya Waisak dan cuti bersama. Keputusan ini diambil untuk memberikan kesempatan bagi seluruh siswa dan guru untuk merayakan hari besar keagamaan tersebut dengan tenang.

Kecelakaan tragis yang terjadi di Jalan Purworejo–Magelang, Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, pada hari Rabu (7/5/2025) lalu, melibatkan sebuah truk tronton dan angkutan umum yang mengangkut rombongan takziah dari Magelang. Insiden tersebut mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan enam lainnya mengalami luka-luka. Diduga, truk tronton mengalami rem blong saat melaju di jalan menurun dan menikung, sehingga kehilangan kendali dan menabrak angkot yang berada di depannya, serta sebuah rumah di pinggir jalan.

Menyusul kejadian ini, Yayasan As Syafi'iyah berencana untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang serta Kantor Kementerian Agama setempat terkait pemenuhan tenaga pengajar yang berkurang akibat tragedi ini. Upaya ini dilakukan untuk memastikan proses belajar mengajar di sekolah dapat kembali berjalan dengan lancar setelah masa berkabung selesai.