Tembok Penahan Kali di Pasar Minggu Ambruk, Rencana Pembongkaran Terhambat
Insiden ambruknya tembok penahan air di kawasan Kalibata Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Rabu (7/5/2025) sore, menjadi sorotan. Tembok beton yang berfungsi sebagai pembatas antara kali kecil dan area apartemen tersebut runtuh, memicu respons cepat dari pihak berwenang.
Arif Wibowo, Camat Pasar Minggu, menjelaskan bahwa ambruknya tembok ini terjadi di lokasi yang sebelumnya telah diidentifikasi untuk pembongkaran. Rencana pembongkaran ini muncul sebagai solusi untuk memfasilitasi pembersihan kali dan mengatasi potensi masalah terkait drainase. "Tembok Apartemen Niffaro, waktu kami surveikan (untuk dibongkar), (masalah) kalau ada yang mau membersihkan kali," ungkap Arif.
Menurut keterangan Arif, pihak kecamatan telah menjadwalkan pertemuan dengan perwakilan apartemen untuk membahas secara detail proses pembongkaran tembok tersebut. Namun, sebelum pertemuan dapat dilaksanakan, insiden ambruknya tembok telah terjadi. "Kebetulan sudah direncanakan rapat, ini sudah dibahas, memang dari pihak Niffaro juga sudah siap. Tapi rapatnya baru akan dilaksanakan Jumat nanti," imbuhnya.
Menanggapi kejadian ini, petugas dari Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pembersihan puing-puing tembok yang roboh. Prioritas utama adalah memastikan keamanan warga dan memulihkan kondisi lingkungan sekitar.
Arif Wibowo menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, meskipun sempat beredar informasi yang berbeda di media sosial. Namun, ambruknya tembok tersebut sempat mengakibatkan banjir di sekitar lokasi kejadian.
"Terkait informasi pedagang di situ memang ada UMKM. Tapi laporan (tertimpa tembok roboh) tidak ada," kata Arif.
Sebelumnya, video ambruknya tembok tersebut viral di media sosial, yang memperlihatkan derasnya aliran air yang menyapu kawasan di sekitar tembok yang roboh. Akibatnya, sejumlah sepeda motor yang terparkir terendam air, dan perabotan seperti lemari juga ikut terendam.