Preservasi Fertilitas: Menilik Alasan di Balik Tren Pembekuan Sel Telur pada Wanita
Preservasi Fertilitas: Menilik Alasan di Balik Tren Pembekuan Sel Telur pada Wanita
Pembekuan sel telur, atau yang dikenal juga dengan egg freezing, semakin populer di kalangan wanita. Tindakan ini memungkinkan wanita untuk menunda kehamilan tanpa perlu khawatir akan penurunan kualitas sel telur seiring bertambahnya usia. Artis ternama Luna Maya menjadi salah satu tokoh publik yang mengakui telah menjalani prosedur ini.
Menurut dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG, SubSpFer, MSc, seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang berpraktik di beberapa rumah sakit terkemuka, terdapat dua kategori utama alasan mengapa seorang wanita memilih untuk melakukan egg freezing: indikasi medis dan indikasi sosial.
Indikasi Medis
Pada beberapa kasus, egg freezing dilakukan karena alasan medis yang mendesak. Salah satu contohnya adalah pada pasien kanker yang akan menjalani kemoterapi atau radioterapi. Prosedur pengobatan ini dapat merusak atau bahkan menghilangkan sel telur, sehingga mempengaruhi kesuburan wanita di kemudian hari.
"Sebelum menjalani kemoterapi, pasien dapat melakukan preservasi sel telur untuk menjaga peluang kehamilan di masa depan," jelas dr. Yassin.
Selain itu, egg freezing juga dapat menjadi solusi dalam program bayi tabung (IVF). Ketika sel telur telah diambil untuk proses IVF, namun kualitas sperma pasangan bermasalah dan memerlukan terapi lebih lanjut, sel telur tersebut dapat dibekukan sementara waktu.
Indikasi Sosial
Alasan sosial menjadi pertimbangan lain bagi wanita yang memilih egg freezing. Tren ini semakin meningkat, terutama di negara-negara maju, di mana banyak wanita yang ingin menunda pernikahan atau memiliki anak karena berbagai alasan, seperti karir atau mencapai stabilitas finansial.
Seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur wanita akan menurun. Egg freezing memungkinkan wanita untuk membekukan sel telur mereka pada usia yang lebih muda, ketika kualitasnya masih optimal. Dengan demikian, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik untuk hamil di kemudian hari, ketika mereka sudah siap secara mental, emosional, dan finansial.
"Dengan melakukan egg freezing, wanita dapat merasa lebih aman dan tenang karena mereka telah mengambil langkah proaktif untuk menjaga kesuburan mereka," tambah dr. Yassin.
Egg freezing menawarkan harapan baru bagi wanita yang ingin menunda kehamilan, baik karena alasan medis maupun sosial. Prosedur ini memberikan kesempatan untuk memiliki anak di masa depan, tanpa perlu khawatir akan dampak usia terhadap kualitas sel telur.