Luna Maya Ungkap Pengalaman Pembekuan Sel Telur: Harapan di Tengah Penantian

Keputusan aktris Luna Maya untuk menjalani prosedur pembekuan sel telur atau egg freezing pada tahun 2021 kembali mencuat ke permukaan. Hal ini terjadi seiring dengan kabar kedekatannya dengan aktor Maxime Bouttier. Pengakuan Luna tentang pembekuan sel telurnya beberapa tahun silam membuka diskusi tentang pilihan ini sebagai upaya menjaga potensi memiliki anak di masa depan.

Dalam berbagai kesempatan wawancara, Luna Maya secara terbuka berbagi pengalamannya. Ia mengungkapkan bahwa keputusan untuk membekukan sel telur diambil ketika ia belum memiliki pasangan hidup, namun tetap menyimpan keinginan besar untuk menjadi seorang ibu. Baginya, egg freezing menjadi langkah proaktif dalam merencanakan masa depan keluarga, meski belum ada kepastian kapan impian tersebut akan terwujud.

"Dulu pengin nikah, pengin punya anak, pengin banget. Tapi karena saat itu belum ada kepastian, jadi aku pikir ini langkah yang tepat," ujar Luna Maya dalam sebuah wawancara di kanal YouTube.

Lantas, apa sebenarnya egg freezing itu? Siapa saja yang menjadi kandidat ideal untuk menjalani prosedur ini? Dan apa saja manfaat serta risiko yang perlu dipertimbangkan?

Memahami Egg Freezing

Egg freezing atau pembekuan sel telur, secara medis dikenal sebagai preservasi fertilitas wanita. Prosedur ini memungkinkan seorang wanita untuk menyimpan sel telur yang belum dibuahi dengan tujuan digunakan di masa depan. Sel telur yang telah diambil dari ovarium akan dibekukan dengan cepat menggunakan teknologi canggih yang disebut vitrifikasi. Proses ini mencegah pembentukan kristal es yang dapat merusak sel telur.

Ketika seorang wanita siap untuk hamil, sel telur beku tersebut dapat dicairkan dan dibuahi dengan sperma melalui proses bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF). Embrio yang terbentuk kemudian ditanamkan ke dalam rahim.

Siapa yang Mempertimbangkan Egg Freezing?

Beberapa faktor dapat mendorong seorang wanita untuk mempertimbangkan egg freezing, diantaranya:

  • Prioritas Karir atau Penundaan Pernikahan: Wanita yang ingin fokus pada karir atau belum menemukan pasangan yang tepat dapat memilih egg freezing untuk memberikan fleksibilitas dalam merencanakan keluarga di masa depan.
  • Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis seperti penyakit autoimun (lupus, rheumatoid arthritis), atau riwayat keluarga dengan menopause dini dapat memengaruhi kesuburan. Egg freezing dapat menjadi pilihan untuk menjaga potensi memiliki anak di kemudian hari.
  • Pengobatan Kanker: Kemoterapi dan radioterapi dapat merusak ovarium dan menurunkan kesuburan. Egg freezing memberikan harapan bagi wanita yang akan menjalani pengobatan kanker untuk tetap memiliki kesempatan memiliki anak setelah pengobatan selesai.
  • Usia: Kualitas dan kuantitas sel telur wanita menurun seiring bertambahnya usia. Egg freezing memungkinkan wanita untuk menyimpan sel telur saat masih muda dan berkualitas baik.

Tahapan Prosedur Egg Freezing

Prosedur egg freezing melibatkan beberapa tahapan:

  1. Stimulasi Ovarium: Pasien akan menerima suntikan hormon untuk merangsang ovarium menghasilkan lebih banyak sel telur dari biasanya. Pemantauan dilakukan secara berkala melalui pemeriksaan USG dan tes darah untuk memastikan respons ovarium yang optimal.
  2. Pengambilan Sel Telur: Setelah sel telur matang, dokter akan melakukan pengambilan sel telur dengan menggunakan jarum khusus yang dimasukkan melalui vagina dengan panduan USG. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi ringan.
  3. Pembekuan Sel Telur: Sel telur yang telah diambil segera dibekukan menggunakan metode vitrifikasi. Sel telur yang telah dibekukan kemudian disimpan dalam nitrogen cair pada suhu yang sangat rendah.

Manfaat dan Risiko Egg Freezing

Egg freezing menawarkan beberapa manfaat, termasuk:

  • Memberikan Fleksibilitas: Memberikan kesempatan bagi wanita untuk menunda kehamilan tanpa mengkhawatirkan penurunan kualitas sel telur.
  • Mempertahankan Kesuburan: Membantu wanita dengan kondisi medis tertentu atau yang menjalani pengobatan kanker untuk mempertahankan kesuburan mereka.
  • Meningkatkan Peluang Kehamilan: Meningkatkan peluang kehamilan di masa depan dengan menggunakan sel telur yang lebih muda dan berkualitas baik.

Namun, egg freezing juga memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:

  • Efek Samping Obat Hormon: Obat-obatan yang digunakan untuk stimulasi ovarium dapat menyebabkan efek samping seperti ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS), yang menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada ovarium.
  • Komplikasi Pengambilan Sel Telur: Prosedur pengambilan sel telur memiliki risiko kecil seperti perdarahan, infeksi, atau kerusakan organ di sekitarnya.
  • Tingkat Keberhasilan: Tingkat keberhasilan kehamilan setelah pencairan dan fertilisasi sel telur beku tidak selalu tinggi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk usia wanita saat pembekuan dan kualitas sel telur.

Keputusan untuk menjalani egg freezing adalah keputusan pribadi yang kompleks. Konsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan fertilitas sangat penting untuk mendapatkan informasi yang akurat dan memahami risiko serta manfaat dari prosedur ini. Dengan informasi yang lengkap, wanita dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan rencana masa depannya.