Kasus Dugaan Keracunan Makanan di PALI Meningkat, Ratusan Siswa Dilarikan ke Rumah Sakit

Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, tengah menghadapi situasi darurat kesehatan. Jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) terus meningkat secara signifikan. Data terbaru menunjukkan bahwa hingga Selasa pagi, total 174 siswa harus mendapatkan perawatan intensif. Angka ini melonjak tajam dari laporan sebelumnya yang mencatat 121 kasus pada Senin malam.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Dedy Irawan, mengonfirmasi peningkatan drastis ini. Ia menjelaskan bahwa lonjakan kasus terjadi pada malam hari sebelumnya, di mana banyak keluarga bergegas membawa anak-anak mereka ke rumah sakit akibat mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Gejala-gejala tersebut meliputi mual, muntah, dan pusing, yang muncul setelah para siswa mengonsumsi makanan MBG yang disediakan di sekolah mereka.

Dari 174 siswa yang dirawat, sebagian besar adalah siswa Sekolah Dasar (SD). Namun, Dedy Irawan menjelaskan bahwa siswa dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA, juga terdampak. Hal ini menunjukkan bahwa masalah ini tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Meskipun sebagian besar siswa telah diperbolehkan pulang setelah kondisinya stabil, delapan siswa masih menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisi mereka dilaporkan stabil dan dalam tahap pemulihan.

Pemerintah Kabupaten PALI telah mengambil langkah cepat untuk mengatasi situasi ini. Sebagai tindakan pencegahan, program MBG di seluruh sekolah dihentikan sementara. Langkah ini diambil untuk mengidentifikasi sumber masalah dan mencegah kasus keracunan lebih lanjut. Pihak berwenang belum menentukan berapa lama penghentian program ini akan berlangsung, tetapi mereka berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kesehatan siswa sebelum program dilanjutkan.

Kasus dugaan keracunan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan Sumatera Selatan. Investigasi mendalam sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pasti keracunan dan memastikan bahwa makanan yang disediakan dalam program MBG aman untuk dikonsumsi. Prioritas utama saat ini adalah memberikan perawatan terbaik bagi para siswa yang terdampak dan mencegah kasus serupa terjadi di masa depan.

Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai situasi ini:

  • Jumlah Siswa Terdampak: 174 siswa
  • Gejala: Mual, muntah, pusing
  • Tingkat Pendidikan: PAUD, SD, SMP, SMA
  • Tindakan Pemerintah: Penghentian sementara program MBG
  • Status Perawatan: 8 siswa masih dirawat, 166 siswa sudah diperbolehkan pulang