Rentetan Gol Bunuh Diri Warnai Kekalahan PSIS Semarang Kontra Bali United, Manajemen Angkat Bicara
Kekalahan telak PSIS Semarang atas Bali United dengan skor 4-0 dalam lanjutan Liga 1 musim 2024/2025 menyisakan cerita yang tak sedap. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, pada hari Kamis (1/5/2025) tersebut diwarnai dengan dua gol bunuh diri yang dicetak oleh pemain PSIS sendiri, memicu beragam reaksi dan spekulasi di kalangan suporter serta pengamat sepak bola.
Gol pembuka untuk Bali United tercipta di menit ke-22 akibat kesalahan antisipasi dari bek PSIS, Joao Ferrari, yang justru membelokkan bola ke gawang sendiri saat berusaha menghalau serangan lawan. Kejadian serupa terulang di babak kedua, tepatnya pada menit ke-51. Kali ini, giliran Ridho Syuhada yang melakukan blunder fatal dengan salah mengantisipasi umpan silang, sehingga bola justru meluncur deras ke gawang yang dijaga oleh kiper PSIS.
Dua gol bunuh diri ini sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial, bahkan memunculkan berbagai spekulasi liar terkait penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Menanggapi hal ini, Caretaker PSIS Semarang, Muhammad Ridwan, memberikan pembelaan terhadap para pemainnya. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki prasangka buruk terhadap Joao Ferrari dan Ridho Syuhada. Ridwan menekankan bahwa kesalahan tersebut murni karena ketidakberuntungan dan terjadi pada momen yang kurang tepat.
"Saya pun pernah melakukan gol bunuh diri ya, kalau kita melihat siapa yang melakukan gol bunuh diri itu adalah dua pemain yang tanda kutip mereka pemain yang dari sisi agamanya mereka kuat," ujar Ridwan dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).
Lebih lanjut, Ridwan menegaskan bahwa timnya saat ini fokus untuk menghadapi pertandingan berikutnya melawan PSS Sleman. Ia menyebut bahwa setiap pertandingan yang akan dihadapi oleh PSIS Semarang akan diperlakukan seperti partai final. Ridwan juga menambahkan bahwa timnya akan melakukan persiapan khusus untuk menghadapi PSS Sleman, dengan target utama meraih kemenangan untuk mendongkrak posisi tim di klasemen sementara.
PSIS Semarang saat ini berada dalam situasi yang kurang menguntungkan dan membutuhkan kemenangan untuk menjauhkan diri dari zona degradasi. Kemenangan atas PSS Sleman diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan bagi Laskar Mahesa Jenar di sisa musim kompetisi.