Peran Strategis TNI dalam Menstabilkan Harga Beras di Jakarta Terungkap

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui peran penting Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya Komandan Distrik Militer (Dandim), dalam menjaga stabilitas harga beras di ibu kota selama enam bulan terakhir. Pengakuan ini disampaikan oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Kutawargi, Karawang, Jawa Barat.

Dalam kunjungannya tersebut, Pramono menekankan pentingnya kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Kabupaten Karawang dalam menjaga pasokan pangan. Ia menjelaskan bahwa stabilnya harga beras di Jakarta tidak lepas dari peran strategis aparat teritorial di daerah penghasil, terutama Dandim setempat. Pramono mengapresiasi peran Dandim dalam menjaga Harga Pembelian Pemerintah (HPP) agar tetap terkendali, bahkan melebihi target yang ditetapkan. Meski demikian, Pramono enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai upaya-upaya konkret yang dilakukan oleh jajaran TNI.

Kunjungan Pramono ke Karawang juga bertepatan dengan panen raya yang dihadiri bersama Bupati Karawang, Aep Syaepuloh. Acara tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Program Contract Farming 2025, sebuah inisiatif kerja sama antara DKI Jakarta dan Karawang untuk memastikan ketersediaan pasokan beras ke Jakarta. Mengingat keterbatasan lahan sawah di Jakarta, kerja sama dengan daerah penghasil seperti Karawang menjadi sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan beras warga Jakarta yang mencapai sekitar 2.500 ton per hari.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD pangan, Food Station Cipinang, telah bekerja sama dengan petani di Karawang dengan mengelola 600 hektare lahan sawah. Pramono berharap Food Station dapat meningkatkan skala kerja sama ini, mengingat kedekatan geografis Karawang dan biaya transportasi yang lebih terjangkau.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, menyambut baik permintaan tersebut dan menyatakan kesiapan daerahnya untuk memperluas kerja sama. Karawang menargetkan produksi 1,4 juta ton gabah kering pada tahun 2025 dan siap memasok lebih banyak lagi ke Jakarta jika dibutuhkan.

Pramono juga mengumumkan rencana Pemprov DKI Jakarta untuk memperluas jejaring kerja sama dengan daerah-daerah penghasil beras lainnya di Indonesia, termasuk Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia bahkan membuka peluang kerja sama dengan Kediri, daerah asalnya yang dikenal sebagai lumbung padi utama di Jawa Timur.

Berikut adalah poin-poin penting yang disinggung dalam kunjungan tersebut:

  • Keterlibatan TNI: Peran Dandim dalam menjaga stabilitas harga beras di Jakarta diakui.
  • Kerja Sama DKI-Karawang: Program Contract Farming 2025 diperkuat untuk pasokan beras.
  • Ekspansi Kerja Sama: DKI Jakarta berencana menggandeng daerah penghasil beras lainnya.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, TNI, dan petani, diharapkan stabilitas harga dan pasokan beras di Jakarta dapat terus terjaga.