Leher Berkedut: Apakah Indikasi Potensi Masalah Jantung?
Jantung, sebagai motor penggerak kehidupan, memainkan peran krusial dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai gejala-gejala yang mungkin timbul akibat gangguan jantung menjadi sangat penting.
Salah satu gejala yang terkadang diabaikan adalah kedutan pada leher. Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Susetyo Atmojo, SpJP, menjelaskan bahwa kedutan leher bisa menjadi indikasi adanya masalah jantung. Meskipun demikian, beliau menekankan bahwa kedutan leher termasuk dalam kategori gejala non-spesifik dan tidak selalu berkaitan langsung dengan penyakit jantung. Apabila seseorang mengalami kedutan leher yang tidak lazim, disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mengetahui apakah gejala tersebut berhubungan dengan masalah jantung.
"Secara spesifik, kedutan leher tidak secara langsung terkait dengan kondisi masalah jantung tertentu. Akan tetapi, jika pasien mengalami kedutan leher yang berulang atau sering, pemeriksaan lebih lanjut sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko kardiovaskular," ujar dr. Susetyo saat ditemui di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, pada Senin (5/5/2025).
Faktor risiko kardiovaskular yang dimaksud meliputi:
- Hipertensi
- Diabetes
- Obesitas
- Kebiasaan merokok
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Kadar kolesterol tinggi
- Hipertiroid
- Gangguan irama jantung
- Kurangnya aktivitas fisik.
Sebagai gejala non-spesifik, ada kemungkinan keterkaitan antara kedutan leher dengan faktor risiko kardiovaskular. Beberapa gejala spesifik yang perlu diwaspadai terkait masalah jantung antara lain:
- Sesak dada
- Nyeri dada
- Jantung berdebar.
"Setiap keluhan non-spesifik yang muncul bersamaan dengan risiko kardiovaskular atau faktor risiko jantung, sebaiknya dilakukan skrining. Skrining bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat masalah atau kondisi jantung tertentu," tegasnya.