Kolaborasi Strategis BKKBN dan PTPN III dalam Menekan Angka Stunting di Indonesia

BKKBN Gandeng PTPN III dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting

Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjalin kemitraan strategis dengan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) untuk memperkuat program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Inisiatif ini menjadi langkah konkret dalam mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan di berbagai wilayah Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Wihaji menyampaikan apresiasi atas dukungan PTPN III dalam program ini. Ia menjelaskan bahwa meskipun pemerintah memiliki alokasi anggaran melalui APBN, sumber daya tersebut tidak selalu mencukupi untuk menjangkau seluruh wilayah yang membutuhkan intervensi. Contohnya, Sulawesi Tenggara sebagai daerah penghasil tambang nikel, ternyata masih menghadapi kasus stunting di kalangan masyarakatnya. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta seperti PTPN III, menjadi sangat krusial.

"Kami sangat berterima kasih kepada PTPN III yang telah bersedia menjadi orang tua asuh dan berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting," ujar Wihaji saat penandatanganan MoU di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat.

Pentingnya Pencegahan Stunting Sejak Dini

Wihaji menekankan pentingnya intervensi sejak dini dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK), yang dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Pada periode ini, pemenuhan gizi yang adekuat, akses air bersih, dan sanitasi yang baik menjadi faktor penentu pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika anak mengalami stunting pada usia dua tahun, dampaknya sulit untuk dipulihkan sepenuhnya, dengan potensi perbaikan hanya sekitar 20%. Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi prioritas utama.

Kolaborasi dengan PTPN III dinilai strategis karena perusahaan ini memiliki lahan perkebunan yang luas di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, PTPN III juga memiliki program pemberdayaan masyarakat di sekitar kebun yang dapat diintegrasikan dengan program pencegahan stunting.

Kontribusi PTPN III dalam Penurunan Stunting

Direktur SDM dan Umum PTPN III, Sucipto Prayitno, menyatakan komitmen perusahaan untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting. PTPN III memiliki 87.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia, yang berarti perusahaan memiliki jangkauan yang luas untuk memberikan edukasi dan intervensi gizi kepada keluarga karyawan dan masyarakat di sekitar kebun.

"Kami menyadari bahwa meskipun persentase stunting di lingkungan kebun relatif lebih rendah dibandingkan angka nasional, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi," kata Sucipto.

Salah satu tantangan tersebut adalah kurangnya pemahaman orang tua mengenai pentingnya gizi yang baik bagi anak-anak mereka. Meskipun ketersediaan makanan mencukupi, orang tua seringkali kesulitan dalam memilih dan menyajikan makanan yang bergizi seimbang. Selain itu, masalah sanitasi yang kurang memadai di sekitar kebun juga menjadi faktor risiko terjadinya stunting.

PTPN III telah memiliki berbagai program internal yang menyasar karyawan dan keluarga mereka, serta program pemberdayaan masyarakat di sekitar kebun. Program-program ini akan dioptimalkan dan diintegrasikan dengan program pencegahan stunting yang dicanangkan oleh BKKBN.

"Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam menurunkan angka stunting di Indonesia dan menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas," pungkas Sucipto.

Kerja sama antara BKKBN dan PTPN III ini menjadi contoh sinergi yang baik antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengatasi permasalahan sosial. Diharapkan, inisiatif ini dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia.