IHSG Bergerak Positif di Tengah Perlambatan Ekonomi Kuartal I 2025, Optimisme Pasar Tetap Terjaga

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif pada perdagangan awal pekan ini, meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025. Data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,87% secara tahunan (year-on-year), sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,11%.

IHSG berhasil mengakhiri sesi perdagangan dengan kenaikan sebesar 16,22 poin atau 0,24%, mencapai level 6.831,95. Analis pasar melihat fenomena ini sebagai indikasi optimisme pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia di masa mendatang, khususnya pada semester II 2025.

Beberapa faktor diyakini menjadi pendorong penguatan IHSG, antara lain:

  • Ekspektasi Pemulihan Ekonomi: Investor menaruh harapan pada langkah-langkah pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di semester kedua tahun ini.
  • Aliran Dana Asing: Pasar saham Indonesia mencatat aliran dana asing (inflow) sebesar Rp 300,4 miliar dalam sepekan terakhir, yang menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi pasar modal Indonesia.

Meskipun data ekonomi menunjukkan perlambatan, pasar saham cenderung berfokus pada prospek jangka menengah dan panjang. Keyakinan terhadap kemampuan pemerintah dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi sentimen positif bagi IHSG. Namun, analis juga mengingatkan bahwa IHSG dapat mengalami tekanan jika data ekonomi selanjutnya menunjukkan perlambatan yang lebih signifikan atau jika terdapat ketidakpastian global yang meningkat.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi juga membuka peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Meskipun BI mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 5,75% pada bulan April 2025, beberapa ekonom memprediksi adanya ruang untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada kuartal III atau IV 2025. Kebijakan ini dapat dipertimbangkan jika tekanan terhadap nilai tukar rupiah mereda dan inflasi tetap terkendali, sehingga dapat mendorong aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Dengan demikian, pergerakan IHSG yang positif di tengah perlambatan ekonomi menunjukkan adanya harapan dan kepercayaan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia. Namun, kewaspadaan terhadap data ekonomi dan perkembangan global tetap diperlukan untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin timbul.