Strategi Pengendalian Inflasi Indonesia Jadi Rebutan, Presiden Prabowo Imbau Kerahasiaan

markdown Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa banyak negara menunjukkan minat tinggi untuk mempelajari strategi pengendalian inflasi yang diterapkan di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/5/2025).

"Banyak negara ingin belajar bagaimana kita mengendalikan inflasi. Pak Mendagri, tidak usah diceritakan ya," ujar Prabowo kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, diikuti dengan tawa dari para anggota kabinet. Presiden menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan strategi tersebut, kecuali jika ada negara sahabat yang benar-benar ingin belajar.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyoroti bahwa tingkat inflasi Indonesia saat ini termasuk yang terendah di dunia. Menurutnya, pencapaian ini merupakan indikator keberhasilan kinerja pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi.

"Salah satu tolok ukur pemerintahan di setiap negara adalah kemampuan menjaga inflasi. Inflasi kita salah satu yang terendah di dunia, mungkin di antara lima negara terendah. Mungkin inflasi yang lebih rendah dari kita hanya Tiongkok. Ini sebuah prestasi," tegasnya.

Prabowo mengakui bahwa keberhasilan menjaga inflasi tidak lepas dari peran pemerintahan sebelumnya di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Ia memuji Jokowi atas kontribusinya dalam menciptakan fondasi yang kuat untuk stabilitas ekonomi.

"Saya harus katakan dengan jujur, ini bukan karena Mas Gibran ada di sini, tapi ini objektif. Ini salah satu hasil kepemimpinan dan manajemen Pak Jokowi. Pengalaman beliau sebagai wali kota, mungkin, membuat beliau mengerti bagaimana menjaga inflasi," jelas Prabowo.

Menurut Prabowo, teknik menjaga inflasi yang diterapkan Jokowi tidak tertulis di buku atau diajarkan di kampus ternama. Ia juga mengapresiasi kerja sama tim yang solid dari berbagai kementerian terkait dalam menjaga stabilitas harga.

"Saya di sini sebagai manajer tim. Jika tim saya berhasil, saya harus memuji. Saya merasa teamwork kita bagus," kata Prabowo.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa inflasi pada bulan Maret 2025 mencapai 1,65 persen secara bulanan (month-to-month). Secara tahunan (year-on-year), inflasi tercatat sebesar 1,03 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender (year-to-date) dari Maret hingga Desember 2024 adalah 0,39 persen.

"Tingkat inflasi Maret 2025 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan Maret tahun 2024," kata Habibullah dari BPS.

Kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi Maret 2025 adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, dengan inflasi sebesar 8,45 persen dan andil inflasi sebesar 1,18 persen.

Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada Maret 2025 adalah tarif listrik (andil inflasi 1,18 persen), cabai rawit (andil inflasi 0,06 persen), emas perhiasan (andil inflasi 0,05 persen), dan daging ayam ras (andil inflasi 0,03 persen).