DPR Ungkap Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi dalam Penyalahgunaan Narkoba, Termasuk Perwira Tinggi

Komisi III DPR RI menyoroti maraknya penyalahgunaan narkoba yang diduga melibatkan oknum anggota kepolisian, bahkan hingga perwira tinggi. Hal ini disampaikan dalam rapat Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta. Anggota Komisi III DPR RI, Soedeson Tandra, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi ini.

"Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pimpinan Polri, praktik penyalahgunaan narkoba di kalangan oknum kepolisian masih marak terjadi," ujar Tandra.

Tandra menambahkan bahwa kejahatan narkoba di Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dan terorganisasi dengan baik. Ia menduga jaringan ini telah merambah ke berbagai institusi.

Selain itu, Tandra juga menyoroti modus operandi pengendalian narkoba di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Ia mengungkapkan bahwa oknum di dalam Lapas menggunakan teknologi seperti CCTV dan jaringan Wi-Fi untuk mengendalikan peredaran narkoba.

  • Modus Operandi di Lapas
    • Pengendalian melalui CCTV: Narapidana berkomunikasi dan memberikan instruksi melalui kamera CCTV yang dipasang di dalam lapas.
    • Jaringan Wi-Fi: Jaringan Wi-Fi digunakan untuk komunikasi yang lebih leluasa, memungkinkan narapidana memberikan instruksi secara detail.

Tandra menjelaskan bahwa dengan memanfaatkan CCTV dan Wi-Fi, oknum di dalam lapas dapat mengendalikan proses pembuatan dan peredaran narkoba tanpa perlu menggunakan telepon seluler. Hal ini menunjukkan tingkat kecanggihan dan adaptasi para pelaku kejahatan narkoba.

"Para narapidana dapat memberikan instruksi pembuatan narkoba kepada pihak di luar lapas melalui CCTV yang dilengkapi dengan kamera 360 derajat," jelas Tandra.

Temuan ini mengindikasikan bahwa peredaran narkoba di Indonesia telah mencapai tingkat yang sangat terorganisir dan memanfaatkan teknologi canggih untuk menghindari deteksi. Perlu adanya tindakan tegas dan terkoordinasi dari berbagai pihak, termasuk kepolisian dan lembaga pemasyarakatan, untuk memberantas jaringan narkoba ini hingga ke akarnya.