Gubernur Maluku Merespons Video Viral Diduga Wali Kota Tual Sawer Biduan
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, angkat bicara terkait video yang beredar luas di media sosial, menampilkan seorang pria yang diduga kuat adalah Wali Kota Tual, Ahmad Yani Rahawarin, sedang menyawer seorang biduan di sebuah kelab malam. Video tersebut memicu berbagai reaksi di masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Hendrik Lewerissa menyatakan perlunya verifikasi mendalam terhadap video tersebut. Ia menekankan pentingnya memastikan keaslian video dan mengidentifikasi sosok pria yang melakukan aksi sawer. "Kita harus verifikasi baik-baik, kita harus pastikan apakah itu benar atau tidak," ujarnya. Gubernur juga menyampaikan bahwa dirinya telah melihat video tersebut dan tidak menemukan adanya adegan yang melanggar norma kesusilaan. Menurutnya, esensi dari video tersebut hanyalah aktivitas menyanyi dan pemberian saweran.
Hendrik juga menyoroti pentingnya mengetahui kapan video tersebut direkam. Jika video tersebut diambil sebelum Ahmad Yani Rahawarin menjabat sebagai Wali Kota Tual, maka hal itu merupakan ranah pribadi yang tidak dapat diintervensi. Lebih lanjut, Gubernur Maluku mengungkapkan bahwa dirinya telah menghubungi langsung Wali Kota Tual terkait video yang beredar. Dalam komunikasi tersebut, Ahmad Yani Rahawarin membantah bahwa pria dalam video tersebut adalah dirinya. Jika pun benar, menurutnya video tersebut adalah rekaman lama.
Meski belum dapat memastikan identitas pria dalam video tersebut, Gubernur Hendrik Lewerissa menekankan bahwa musik dan lagu merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Maluku. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak melihat adanya tindakan yang melanggar hukum atau norma kesusilaan dalam video tersebut.
Sebelumnya, video yang menampilkan seorang pria yang diduga mirip Wali Kota Tual menyawer seorang biduan di sebuah kelab malam di Jakarta, Ambyar Club MAG, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, pria yang diduga Ahmad Yani Rahawarin terlihat mengenakan topi hitam dan jaket kulit cokelat, menyawer sejumlah uang pecahan Rp 100.000 kepada biduan tersebut. Video tersebut sempat diunggah oleh akun resmi media sosial Ambyar Club MAG Jakarta, namun kemudian dihapus. Meskipun demikian, video tersebut telah tersebar luas di berbagai platform media sosial.
Merespon beredarnya video tersebut, Ahmad Yani Rahawarin menyatakan akan melaporkan pihak-pihak yang menyebarluaskan video tersebut ke pihak berwajib.