Evaluasi Piala Sudirman: PBSI Merancang Strategi Baru untuk Ganda Putri dan Campuran

markdown PBSI tengah mempersiapkan langkah strategis untuk meningkatkan performa sektor ganda putri dan ganda campuran. Evaluasi menyeluruh terhadap penampilan tim Indonesia di Piala Sudirman 2025 menjadi dasar utama perubahan ini. Kinerja kedua sektor tersebut dinilai belum optimal, sehingga memerlukan perombakan dan penyesuaian taktik. Upaya ini diharapkan mampu mendongkrak daya saing para pemain di kancah internasional.

Sorotan utama tertuju pada peningkatan level permainan para atlet. Di Piala Sudirman lalu, PBSI mengandalkan sejumlah pemain seperti Siti Fadia Silva Ramadhanti yang bermain di dua sektor, serta Lanny Tria Mayasari, Febriana Dwipuji Kusuma, dan Amalia Cahaya Pratiwi di ganda putri. Sementara di ganda campuran, selain Fadia/Dejan Ferdinansyah, ada pula Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, serta pasangan non-Pelatnas Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.

Namun, kontribusi poin dari sektor ganda campuran terbilang minim. Satu-satunya poin berhasil diraih saat melawan Inggris di babak penyisihan Grup D. Di sisi lain, ganda putri juga mengalami kendala, terutama saat menghadapi Korea Selatan di babak semifinal. Kekalahan Fadia/Tiwi dari Baek Ha Na/Lee So Hee menjadi pukulan telak bagi tim Indonesia.

Kabid Binpres Pelatnas PBSI, Eng Hian, menekankan perlunya kerja keras di kedua sektor tersebut. Ia mengakui bahwa sektor ganda putri belum memiliki pemain andalan di level Super 500 ke atas. Oleh karena itu, program latihan akan diperkuat dan ditingkatkan, atau bahkan mencari formula baru yang lebih efektif.

"Untuk ganda putri ini yang masih harus bekerja keras. Untuk ke level Super 500 ke atas di sektor ini belum punya andalan lagi. Ini yang harus dikuatkan dan ditingkatkan programnya atau mencari formula baru," kata Eng Hian.

"Di ganda campuran memang kita tahu bersama hasilnya selama di Piala Sudirman belum maksimal. Hampir sama dengan ganda putri, mereka harus meningkatkan level permainan. Ini harus dibenahi bersama," lanjutnya.

Kekecewaan juga dirasakan oleh Fadia/Tiwi atas hasil yang mereka raih saat melawan Korea Selatan. Mereka merasa telah mengeluarkan seluruh kemampuan, namun gagal menyumbangkan poin bagi Indonesia. Permohonan maaf pun disampaikan atas kegagalan tersebut.

Adapun rencana PBSI untuk membenahi sektor ganda putri dan campuran meliputi beberapa aspek kunci, di antaranya:

  • Evaluasi menyeluruh: Menganalisis secara mendalam penampilan para pemain di Piala Sudirman, termasuk kekuatan dan kelemahan masing-masing.
  • Perumusan program latihan baru: Menyusun program latihan yang lebih intensif dan terfokus, dengan mempertimbangkan kebutuhan individu setiap pemain.
  • Pencarian formula baru: Mencari kombinasi pemain yang lebih ideal dan strategi permainan yang lebih efektif.
  • Peningkatan mental: Membangun mentalitas juara pada para pemain, sehingga mampu menghadapi tekanan dan tantangan di lapangan.
  • Pemberian kesempatan: Memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di turnamen internasional.

Dengan langkah-langkah ini, PBSI berharap sektor ganda putri dan campuran dapat meraih hasil yang lebih baik di masa depan, serta mampu bersaing dengan negara-negara kuat lainnya.