Shell Pertimbangkan Opsi Strategis, Akuisisi BP Jadi Salah Satu Agenda?

Shell Pertimbangkan Opsi Strategis, Akuisisi BP Jadi Salah Satu Agenda?

London – Raksasa energi Shell tengah menjajaki berbagai opsi strategis untuk memperkuat posisinya di pasar global. Salah satu opsi yang sedang dievaluasi secara internal adalah potensi akuisisi terhadap pesaingnya, BP Plc.

Menurut sumber anonim, Shell telah melibatkan penasihat keuangan untuk menganalisis kelayakan dan potensi sinergi dari pengambilalihan BP. Pembicaraan mengenai hal ini telah meningkat intensitasnya dalam beberapa minggu terakhir, seiring dengan fluktuasi harga saham dan minyak mentah. Sumber tersebut menekankan bahwa keputusan final akan sangat bergantung pada kinerja saham BP di pasar.

Meskipun dalam beberapa tahun terakhir Shell berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan BP, akuisisi ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperbesar skala operasi dan meningkatkan daya saing perusahaan. Jika terealisasi, entitas gabungan ini akan menjadi salah satu pemain utama di industri energi global, sejajar dengan perusahaan-perusahaan besar seperti ExxonMobil dan Chevron.

Namun, langkah ambisius ini tentu akan menghadapi tantangan regulasi yang signifikan. Otoritas pengawas akan meneliti secara seksama dampak dari merger ini terhadap persaingan di pasar dan potensi implikasinya bagi konsumen.

Menanggapi rumor yang beredar, CEO Shell, Wael Sawan, menyatakan bahwa prioritas utama perusahaan saat ini adalah meningkatkan nilai bagi pemegang saham melalui pembelian kembali saham. Pernyataan ini sejalan dengan pengumuman Shell baru-baru ini mengenai program pembelian kembali saham senilai 3,5 miliar dollar AS, yang didukung oleh kinerja keuangan kuartal I 2025 yang solid.

Dalam kesempatan terpisah, Sawan juga menekankan pentingnya "membenahi rumah sendiri" dan mengakui bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa Shell mungkin akan menunda keputusan akuisisi BP hingga perusahaan merasa lebih siap secara internal.

Beberapa analis berpendapat bahwa Shell mungkin akan menunggu inisiatif dari BP atau tawaran dari pihak lain sebelum mengambil tindakan. Dengan demikian, kajian internal yang sedang dilakukan saat ini dapat membantu Shell untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi.

Juru bicara Shell menegaskan bahwa perusahaan tetap fokus pada penciptaan nilai melalui peningkatan kinerja, disiplin keuangan, dan penyederhanaan operasional. Sementara itu, BP menolak untuk memberikan komentar terkait spekulasi akuisisi ini.

CEO BP, Murray Auchincloss, sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk menjual aset senilai 20 miliar dollar AS hingga tahun 2027, mengurangi pengeluaran, dan melakukan pembelian kembali saham. BP juga telah melakukan perubahan dalam jajaran manajemennya, termasuk penggantian kepala strategi, sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan investor.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan:

  • Performa saham BP di pasar
  • Pertimbangan regulasi terkait merger
  • Prioritas internal Shell untuk meningkatkan efisiensi
  • Inisiatif strategis BP untuk restrukturisasi
  • Potensi tawaran dari pihak lain

Dengan dinamika pasar yang terus berubah dan persaingan yang semakin ketat, keputusan Shell untuk menjajaki opsi akuisisi BP mencerminkan upaya perusahaan untuk beradaptasi dan memperkuat posisinya di industri energi global.