Aksi Brutal di Narathiwat: Penembakan Renggut Nyawa Tiga Warga Sipil, Termasuk Anak-Anak
Tragedi kembali menyelimuti Thailand selatan, tepatnya di distrik Tak Bai, Provinsi Narathiwat, pada Jumat (2/5/2025) malam. Sebuah insiden penembakan yang terjadi di kawasan permukiman padat penduduk telah merenggut nyawa tiga orang warga sipil, termasuk seorang anak perempuan berusia sembilan tahun.
Menurut keterangan pihak kepolisian, peristiwa berdarah itu terjadi saat malam hari. Satu korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka parah yang dideritanya. Sementara itu, dua korban lainnya menghembuskan nafas terakhir setelah sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Satu korban meninggal dunia seketika di tempat kejadian, dan dua lainnya meninggal dunia akibat luka-luka yang diderita di rumah sakit," ujar petugas polisi Watthana Thurarat kepada awak media.
Selain merenggut nyawa tiga orang, serangan brutal tersebut juga menyebabkan dua warga sipil lainnya mengalami luka-luka. Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap pelaku dan motif di balik serangan tersebut.
Spekulasi awal mengarah pada keterlibatan kelompok separatis yang selama ini aktif di wilayah tersebut. Narathiwat, bersama dengan Pattani dan Yala, merupakan tiga provinsi di Thailand selatan yang kerap menjadi pusat konflik bersenjata antara kelompok separatis dan aparat keamanan.
Kelompok-kelompok separatis ini telah lama menyuarakan tuntutan otonomi yang lebih besar bagi wilayah mereka. Konflik bersenjata yang telah berlangsung sejak tahun 2004 telah merenggut lebih dari 7.000 nyawa. Serangan terhadap warga sipil di kawasan permukiman seperti ini relatif jarang terjadi. Biasanya, target serangan lebih sering ditujukan kepada aparat keamanan dan fasilitas milik pemerintah.
Distrik Tak Bai menyimpan catatan kelam dalam sejarah konflik di Thailand selatan. Pada tahun 2004, wilayah ini menjadi saksi bisu salah satu insiden paling berdarah dalam konflik separatis, ketika pasukan keamanan menembaki para pengunjuk rasa di depan kantor polisi, yang mengakibatkan tujuh orang tewas. Situasi semakin memburuk ketika 78 demonstran lainnya meninggal dunia akibat sesak napas saat diangkut menggunakan truk militer menuju pusat penahanan.
Peristiwa tersebut memicu gelombang kekerasan baru dan memperburuk hubungan antara warga lokal dan pemerintah pusat. Upaya hukum sempat ditempuh, namun pada tahun lalu, pengadilan Thailand menolak gugatan keluarga korban terhadap tujuh pejabat pemerintah yang dianggap bertanggung jawab. Penolakan tersebut didasarkan pada dalih bahwa masa berlaku undang-undang pembatasan telah berakhir.
Keputusan pengadilan tersebut menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk para analis yang menilai bahwa hal itu dapat kembali menyulut ketegangan di wilayah yang masih dilanda konflik berkepanjangan. Insiden penembakan terbaru ini semakin menambah daftar panjang kekerasan dan penderitaan yang dialami oleh masyarakat di Thailand selatan.
Daftar Korban:
- Korban meninggal:
- 1 orang meninggal di lokasi kejadian
- 2 orang meninggal di rumah sakit
- Korban luka-luka:
- 2 orang mengalami luka-luka
Dampak:
- Meningkatnya ketegangan di wilayah konflik
- Trauma dan ketakutan di kalangan masyarakat
- Potensi pembalasan dari kelompok separatis