Ratu Annisa Bantah Terlibat Kasus Uang Palsu dan Klarifikasi Kesalahan Identifikasi
Artis Ratu Annisa dengan tegas membantah keterlibatannya dalam kasus dugaan peredaran uang palsu yang menyeret nama seorang pemain sinetron kolosal, Sekar Arum Widara. Klarifikasi ini disampaikan menyusul beredarnya pemberitaan yang keliru mencantumkan fotonya, sehingga menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Ratu Annisa menyatakan bahwa dirinya tidak mengenal Sekar Arum Widara, terduga pelaku dalam kasus tersebut. "Saya tidak pernah tahu siapa Sekar Arum Widara. Sepertinya dia pemain baru. Selama saya berada di PH (production house) yang lama, saya belum pernah mendengar nama itu, dan saya juga tidak memiliki teman bernama Sekar Arum," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Kesalahan identifikasi ini berdampak signifikan pada Ratu Annisa dan keluarganya. Ia mengaku terkejut dan terpukul saat mengetahui fotonya disalahgunakan dalam pemberitaan kasus uang palsu. Reaksi negatif dari warganet di media sosial menambah tekanan yang ia rasakan.
"Kerugiannya lebih bersifat moral. Saya cukup terganggu dengan komentar negatif dari netizen yang bertanya-tanya mengapa seseorang dengan wajah seperti saya bisa terlibat dalam penyebaran uang palsu," ungkap Ratu Annisa dengan nada sedih.
Artis yang dikenal lewat sinetron Angling Dharma ini bahkan sempat menangis akibat ujaran kebencian yang diterimanya. Ia menegaskan bahwa dirinya adalah korban dari kesalahan identifikasi dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan kasus uang palsu tersebut.
Beberapa pihak yang memiliki kerjasama profesional dengan Ratu Annisa juga sempat mempertanyakan kebenaran berita tersebut. Namun, setelah memberikan penjelasan, Ratu Annisa berhasil meyakinkan mereka bahwa ia tidak terlibat dalam kasus tersebut. Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi Ratu Annisa dan menekankan pentingnya kehati-hatian media dalam memberitakan informasi.
Untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut, Ratu Annisa berharap agar media massa dapat lebih teliti dalam memverifikasi informasi sebelum dipublikasikan. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada berita yang belum jelas kebenarannya.