Cak Imin Soroti Tiga Akar Permasalahan Penghambat Kemajuan Bangsa
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, menyampaikan pandangannya mengenai faktor-faktor fundamental yang menghambat kemajuan Indonesia menjadi negara maju. Hal ini diungkapkan dalam sambutannya pada perayaan Waisak nasional PKB yang diselenggarakan di Gedung Nusantara IV DPR, Jakarta.
Dalam pidatonya, Cak Imin menyoroti kondisi global yang penuh dengan ketegangan, ketidakpastian, dan kurangnya rasa saling percaya. Ia menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk berupaya mengatasi berbagai tantangan yang dapat menggerus kekuatan bangsa. Cak Imin menyinggung isu ekonomi seperti ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK), pengangguran, kemiskinan, serta potensi bencana alam yang perlu diantisipasi dengan baik. Selain itu, ia juga menyoroti kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang, meskipun memberikan kemudahan, juga dapat menimbulkan tantangan seperti kemalasan berpikir dan potensi ketertinggalan budaya.
Cak Imin menekankan bahwa nilai-nilai luhur dari seluruh agama harus menjadi landasan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk meneladani sifat-sifat mulia seperti yang diajarkan oleh Buddha, yaitu melayani sesama dan membangun sistem pemerintahan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. PKB, menurutnya, berkomitmen untuk terus melayani rakyat dan memperbaiki sistem pemerintahan agar dapat menghadirkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Lebih lanjut, Cak Imin mengidentifikasi tiga akar permasalahan utama yang menghambat Indonesia menjadi negara maju, yaitu:
- Keserakahan (Lobha)
- Kebencian (Dosa)
- Kebodohan (Moha)
Ia menilai bahwa sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia terus terkikis akibat keserakahan dan ketamakan. Bahkan, kesalahan dalam manajemen menyebabkan kekayaan alam dieksploitasi oleh negara lain untuk kepentingan mereka sendiri. Cak Imin mengajak seluruh masyarakat untuk merenungkan hal ini dalam momentum perayaan Waisak, serta mempererat kebersamaan dan persaudaraan sebagai modal dasar dalam kehidupan berbangsa.
Cak Imin berpesan agar seluruh elemen bangsa saling bahu membahu membantu sesama, menghindari mara bahaya, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kapasitas masing-masing. Ia menutup sambutannya dengan mengucapkan selamat Hari Raya Waisak 2025, serta berharap nilai-nilai luhur Buddha dapat menjadi panutan dalam kehidupan sehari-hari.