Operasi SAR Temukan Jasad Turis Tiongkok di Kedalaman 90 Meter Perairan Kakaban
Tragedi menimpa seorang wisatawan asal Tiongkok, Zhang Xiao Han, yang dilaporkan hilang saat menyelam di perairan Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi jenazah korban pada hari Sabtu (3/5/2025) setelah pencarian intensif. Penemuan ini mengakhiri upaya pencarian yang dimulai sejak Jumat (2/5/2025) pagi.
Iptu Taufik Hidayat, Kapolsek Maratua, mengungkapkan bahwa jasad Zhang ditemukan di kedalaman antara 80 hingga 90 meter, berdekatan dengan titik awal penyelaman. Kedalaman ekstrem ini menjadi tantangan utama dalam proses evakuasi. "Sudah ditemukan titik koordinatnya. Kendalanya kedalaman hampir 90 meter. Penyelam tidak berani mengambil risiko, karena batas umumnya sekitar 60-70 meter," jelas Taufik.
Evakuasi jenazah Zhang dilakukan oleh tim Basarnas. Jenazah kemudian dibawa ke Tanjung Redeb, Berau, untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Menurut informasi yang dihimpun, Zhang Xiaohan (30), warga negara Tiongkok asal Shanghai, dilaporkan hilang saat melakukan aktivitas penyelaman di perairan Pulau Kakaban, tepatnya di Kampung Payung-payung, Kecamatan Maratua. Rombongan wisatawan dari Green Nirvana Resort sedang melakukan diving ketika insiden terjadi.
Kronologi kejadian bermula sekitar pukul 09.00 Wita. Zhang dan seorang instruktur selam bernama Willy melakukan penyelaman sejak pukul 07.30 Wita. Sekitar 30 menit berselang, kamera GoPro milik Zhang terlepas dan tenggelam ke dasar laut. Korban berupaya mengambil kembali kameranya dengan menyelam lebih dalam, mencapai kedalaman sekitar 30 meter. Namun, setelah beberapa saat, Zhang tidak kunjung muncul ke permukaan.
Instruktur selam bersama dua pemandu lainnya, Mandala dan Armin, segera melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, namun tidak berhasil menemukan korban. Pihak manajemen resort kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Maratua.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nopian Hidayat, mengonfirmasi laporan mengenai wisatawan yang hilang di perairan Kakaban. Tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, serta masyarakat Kecamatan Maratua, dengan jumlah sekitar 30 orang, segera diterjunkan untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
Upaya pencarian juga didukung oleh 12 unit speedboat milik gabungan resort yang beroperasi di Kecamatan Maratua. Namun, hingga Jumat sore, korban belum berhasil ditemukan. Kondisi cuaca yang kurang mendukung dan arus laut yang deras pada saat kejadian diduga menjadi faktor yang menyulitkan proses penyelaman dan pencarian.
Saat kejadian, terdapat total 17 orang dalam rombongan tersebut, dengan 15 orang di antaranya melakukan penyelaman, sementara dua lainnya bertugas sebagai kru speedboat.