MAB Genjot Investasi Kendaraan Listrik Hingga Ratusan Miliar Rupiah
PT Mobil Anak Bangsa (MAB) terus memacu pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dengan fokus pada berbagai segmen, mulai dari sepeda listrik hingga truk berat. Komitmen ini diwujudkan melalui investasi yang signifikan, mencapai ratusan miliar rupiah.
MAB, yang didirikan pada tahun 2017, kini menjadi salah satu pemain kunci dalam industri kendaraan listrik tanah air. Kelik Irwantono, Direktur Utama PT MAB, mengungkapkan bahwa perusahaan telah memasarkan ratusan unit kendaraan listrik, terutama bus dan truk listrik. "Untuk bus, kami sudah menjual sekitar 70 unit, kombinasi antara bus 12 meter dan medium 8 meter," ujarnya di sela-sela Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025.
Selain bus, MAB juga merambah pasar truk listrik, yang telah dimanfaatkan oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk pengangkutan sampah dan di Ibu Kota Nusantara (IKN). "Tahun lalu, kami masuk ke truk. Truk kami alhamdulillah sudah dipakai LHK DKI, untuk sampah maupun di IKN sekarang. Jadi, total mungkin, bus itu 80 (unit), tambah kurang lebih 20 (unit), sekitar 100 set," imbuh Kelik.
Kelik menjelaskan bahwa meskipun MAB telah berdiri sejak 2017, pada awalnya perusahaan lebih memfokuskan diri pada penelitian dan pengembangan (R&D). Prototipe mulai dikembangkan pada tahun 2019, dan penjualan komersial baru dimulai pada tahun 2021.
"Sebenarnya, kalau saya lihat yang lama adalah R&D. Memang kita percaya di otomotif ini tidak ada sesuatu yang kita buat hari ini, besok kita jual. Menjadikan sebuah produk itu bisa membutuhkan waktu sekitar 5 tahunan," kata Kelik.
Menurut Kelik, permintaan kendaraan listrik ke MAB melonjak signifikan tahun ini. Hal ini dibuktikan dengan kerjasama bersama PT Safast Electric Vehicle Indonesia (SFEV) dengan permintaan 9.000 unit mobil listrik SF T01 untuk 3 tahun ke depan. Untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, MAB berencana untuk memperluas kapasitas produksi dengan membangun pabrik kedua. Investasi untuk pabrik baru ini diperkirakan mencapai Rp 300 miliar, ditambah investasi tambahan sebesar Rp 60 miliar.
"Termasuk pabrik dan sebagainya, (investasi) sekitar Rp 300 miliar. Khusus untuk yang ini pun, saya kemarin menambah hampir Rp 60 miliar," ujarnya.
Berikut adalah poin penting yang disinggung dalam pemberitaan:
- MAB fokus pada pengembangan berbagai jenis kendaraan listrik.
- Investasi MAB telah mencapai ratusan miliar rupiah.
- MAB telah menjual ratusan unit bus dan truk listrik.
- MAB akan membangun pabrik kedua untuk meningkatkan kapasitas produksi.
- Permintaan kendaraan listrik ke MAB terus meningkat.
MAB sendiri memiliki target untuk terus berinovasi dan menghasilkan kendaraan listrik yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia. Dengan dukungan investasi yang kuat dan fokus pada R&D, MAB optimis dapat menjadi pemain utama dalam ekosistem kendaraan listrik di tanah air.