Israel Dilanda Kebakaran Hutan Dahsyat dan Badai Pasir: Investigasi Penyebab Masih Berlangsung

Israel menghadapi tantangan lingkungan yang berat dengan kebakaran hutan besar dan badai pasir yang melanda negara itu. Setelah kebakaran menghanguskan ribuan hektar lahan di dekat Yerusalem, badai pasir dahsyat menyapu wilayah selatan, khususnya Gurun Negev dan kota Beersheba, pada Rabu (30/4).

Badai Pasir Mengerikan Landa Israel Selatan

Embusan angin kencang yang menyertai badai pasir menyebabkan jarak pandang sangat terbatas, praktis nol, mengubah langit menjadi warna jingga gelap dan menciptakan kabut tebal di seluruh wilayah. Sementara itu, upaya pemadaman kebakaran di wilayah Yerusalem yang berlangsung selama hampir 30 jam akhirnya berhasil dikendalikan pada Kamis (1/5). Namun, dampak kebakaran tersebut sangat signifikan, dengan sekitar 4.942 hektar lahan mengalami kerusakan parah.

Investigasi Mendalam Penyebab Kebakaran

Otoritas terkait telah membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki penyebab kebakaran. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sempat mengindikasikan bahwa kebakaran tersebut mungkin disebabkan oleh tindakan yang disengaja. Namun, laporan dari Channel 12 menyatakan bahwa kebakaran utama di Jerusalem Hills kemungkinan besar disebabkan oleh kelalaian.

"Saat ini, kami menahan 18 orang yang diduga terlibat dalam pembakaran, dan satu orang tertangkap basah," kata Netanyahu, seperti dikutip dari Anadolu. Namun, klaim ini dibantah oleh Radio Angkatan Darat Israel, yang menyatakan bahwa hanya tiga orang yang ditangkap atas dugaan pembakaran. Badan keamanan internal Israel, Shin Bet, juga terlibat dalam penyelidikan untuk menentukan apakah ada motif nasionalis di balik kebakaran tersebut.

Hipotesis Penyebab Kebakaran

Beberapa faktor potensial yang menjadi penyebab kebakaran tengah diselidiki, termasuk kelalaian manusia dan kondisi lingkungan yang mendukung penyebaran api. Surat kabar Times of Israel melaporkan bahwa sebagian besar kebakaran hutan di Israel disebabkan oleh aktivitas manusia, sering kali karena kelalaian.

Selain itu, kondisi musim panas yang panjang, panas, dan kering di Israel juga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap risiko kebakaran. Sejarah mencatat kebakaran hutan signifikan di Israel pada tahun 1989, 1995, 2010, 2015, 2019, 2021, dan 2023.

Peran Perubahan Iklim dan Jenis Pohon

Para ahli juga menyoroti dampak penanaman pohon pinus Eropa secara ekstensif di Israel, yang bukan merupakan tanaman asli wilayah tersebut. Program penanaman pohon pinus ini, yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan jejak desa-desa Palestina yang tidak berpenghuni, justru meningkatkan kerentanan wilayah tersebut terhadap kebakaran hutan. Pohon pinus, tidak seperti tanaman asli Mediterania, sangat mudah terbakar karena kandungan resin dan daun berbentuk jarum yang mudah terbakar dalam kondisi kering dan panas. Perubahan iklim yang memperburuk gelombang panas dan kekeringan semakin memperparah risiko kebakaran hutan di Israel.

Bantuan Internasional untuk Pemadaman Kebakaran

Besarnya skala kebakaran hutan ini mendorong Israel untuk meminta bantuan internasional. Sejumlah negara, termasuk Spanyol, Italia, Prancis, Kroasia, Ukraina, dan Rumania, telah mengirimkan bantuan pesawat untuk membantu memadamkan api.